Dari lima pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur yang bertarung di Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sumut (Pilgubsu) 7 Maret mendatang, hanya Jumiran Abdi yang secara emosional memang punya ikatan hubungan keluarga dengan masyarakat Karo.
"Jumiran jadi warga Karo bukan saat menjelang Pilgubsu, tetapi sudah menjadi marga Sembiring Pandia sejak tahun 1976, ketika menikahi isterinya," ujar tokoh Masyarakat Karo, Kencana Tarigan Sibero dalam siaran pers yang diterima MedanBagus.com, Kamis (7/2/2013).
Pria asal Kampung Juhar yang berdomisili di Kabanjahe itu mengatakan, jika ada kandidat pasangan Cagub/Cawagubsu yang mencantumkan atau membuat bahkan ditabalkan marga Karo hanya tujuan sesaat.
"Ditabalkan hanya memanfaatkan iven Pilgubsu untuk mendapatkan simpati masyarakat Karo. Padahal selain Jumiran Abdi, kandidat yang lain itu tidak ada historinya dengan masyarakat Karo," ungkap Kencana.
Sementara menurut Wakil Ketua Kehormatan DPD PDIP Sumut Taufan Agung Ginting MSP, sepanjang sejarah, masyarakat Karo dikenal sebagai kaum nasionalis dan patriotis.
Umumnya, katanya, pengikut ajaran Bung Karno secara turun temurun, dari generasi pra kemerdekaan sampai sekarang, juga sangat dekat dengan putra-putri Bung Karno, khususnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Termasuk ketika dua kali kunjungan Megawati ke Sumut untuk menegaskan kembali pencalonan pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi (ESJA) di Pilgubsu 2013. Dan tentu ini kian menguatkan keyakinan masyarakat Karo yang tetap solid mendukung bahkan bertekad memenangkan pasangan ESJA," terangnya. [ded]
KOMENTAR ANDA