
Karena tugas berat sebagai ketua umum partai itu otomatis akan membuat perhatiannya memimpin Negara ini tidak terkonsentrasi.
"Yang paling saya khawatirkan dari keputusan SBY mengambil alih tugas Ketum Partai Demokrat adalah, SBY akan semakin sibuk mengurusi konflik di tubuh partainya daripada mengerjakan tugas-tugasnya sebagai Presiden RI," ujar dosen politik dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Teguh Santosa (Sabtu, 9/2/2013).
Padahal sebagai Presiden, SBY masih punya banyak pekerjaan rumah. Dan belum ada hal besar yang patut dianggap sebagai legacy SBY selama hampir 9 tahun berkuasa.
"(Sejauh ini) baru sebatas pengakuan dan penghargaan-penghargaan yang didapat dari negara lain," ujar pria yang biasa disapa Bang Teguh ini. [zul/rmol/rob]
KOMENTAR ANDA