post image
KOMENTAR
Pers sebagai pemegang kekuasaan (power holders) tak bebas dari kekuasaan dan karenanya bisa keliru dalam menggunakan kekuasaan besar yang dimilikinya. Kalangan pers harus dapat menggunakan kekuasaan itu dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

Begitu dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri puncak acara Hari Pers Nasional ke-27, di Menado, Sulawesi Utara, Senin (11/2/2013).

Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono mengutip kalimat Napoleon Bonaparte bahwa pena wartawan lebih tajam daripada pedang. Sedang pedang pun harus digunakan untuk melindungi yang tidak bersalah, bukan sebaliknya. Tidak untuk menusuk dan membunuh secara sembarangan.

"Ingat tiap tetes darah orang yang dibunuh padahal orang itu tidak bersalah, akan menjadi lautan ketidakadilan yang sangat tidak disukai Tuhan," ucap SBY.

SBY pun mengajak semua pemegang kekuasaan, baik pers, eksekutif, legislatif atau yudikatif dan pemegang kekuasaan hukum untuk menggunakan kekuasaannya dengan baik.

SBY menilai tema Hari Pers Nasional (HPN) 2013 "Dari Rakyat Untuk Rakyat" benar dan tepat. Berbicara rakyat, ajak SBY, maka pikiran harus diarahkan untuk 240 juta lebih rakyat Indonesia karena itulah 'the silent majority' dan 'the real power, bukan hanya kalangan masyarakat tertentu dan bukan pula hanya kalangan masyarakat politik dan komunitas media massa. [dem/rmol/rob]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya