
Anas memberi sinyal melakukan perlawanan. Mantan Ketua PB HMI itu heran dengan sikap SBY selaku ketua majelis tinggi partai dan bisa dianggap telah melanggar komitmennya sendiri dalam beretika politik.
Anas mengiyakan bahwa sikap SBY belakangan ini sering berubah.
Seperti disampaikan mantan Sekjen Kesatuan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Erlangga Mohamad usai menjenguk Anas di kediamannya, Jalan Teluk Semangka Duren Sawit Jakarta, Senin (11/2), Anas, mengatakan hubungan dirinya yang terkesan kurang harmonis dengan SBY akibat pengaruh dari opini publik selama ini.
Muncul fenomena lain di balik perang SBY versus Anas, yakni lahirnya Anas lain. Sejumlah orang menyatakan berhimpun dalam komunitas bernama Anas alias Aliansi Nasional Anti SBY.
Anas berencana melakukan aksi di Gedung KPK pada Rabu (13/2/2013) mendatang. Mereka menuntut dibongkarnya kasus pengemplangan pajak SBY dan dua anaknya, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
"Setiap orang harus berkedudukan sama di depan hukum. Pajak merupakan iuran rakyat Indonesia yang Bersifat memaksa guna menjalankan pembangunan dan meningkatkan Kesejahteraan rakyat. Sungguh sangat miris ketika tukang becak harus membayar Pajak PBB rumahnya dengan hasil Keringatnya, namun di sisi lain keluarga SBY justru melakukan penggelapan pajak," jelas Jony Malaga selaku Koordinator aksi.
Dia menambahkan, selain di kantor KPK, aksi juga akan dilakukan di depan kantor Presiden SBY Istana Negara. Direncanakan 1000 orang anggota Anas akan turun dalam aksi ini. [dem/rmol/rob]
KOMENTAR ANDA