post image
KOMENTAR
Secara teknis, upaya penyelamatan yang diistilahkan dan dilakukan Ketua Dewan Pembina Demokrat, SBY, akan dengan mudah dilakukan pasca disampaikannya delapan poin penyelamatan dan 10 poin pakta integritas.

"Secara teknis, bisa dilakukan dan ditindaklanjuti melalui Rapimnas atau Rakornas," kata pengamat politik dari Universitas Parahayangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 13/2).

Namun demikian, secara substansial, Asep menilai bahwa upaya ini tidak akan berjalan mulus sebab dipastikan akan mendapat perlawanan yang kuat dari pihak-pihak yang, dalam istilah internal Demokrat, akan dibersihkan oleh SBY.

Asep menafsirkan ada tiga makna di balik istilah "bersih-bersih" ala SBY. Makna pertama adalah membersihkan pihak-pihak yang sudah terindikasi dalam persoalan hukum. Makna kedua adalah membersihkan sekelompok orang yang tidak loyal pada SBY. Dan makna ketiga membersihkan sekelompok orang yang mulai mendua dengan partai lain.

"Secara subtansial, upaya SBY ini akan ditentang oleh ketiga kelompok ini," kata Asep, yang juga gurubesar ilmu hukum Unpar.

Asep pun menambahkan bahwa ia berbeda pandangan dengan sementara pengamat. Bagi Asep, keterlibatan langsung SBY dalam persoalan Demokrat sama sekali tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan. Tentu saja, SBY sebagai pendiri partai memang merasa harus menyelamatkan kapal Demokrat yang diasumsikannya akan karam. [rmol/hta]
 

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa