post image
KOMENTAR
Kabar batalnya pelantikan Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubernur Sumatera Utara defenitif sampai juga ke Syamsul Arifin. Mantan Gubsu yang sebelum tersandung kasus korupsi berpasangan dengan Gatot itu menilai, pembatalan tersebut sama dengan mempermalukan daerah itu.

"Itu sama saja dengan mempermalukan Sumut. Saya prihatin dengan ini, juga kasihan dengan Gatot yang diperlakukan seperti itu," katanya saat dikonfirmasi Kamis (28/2/2013) malam.

Menurut Syamsul, pembatalan sepihak dari DPRD Sumut dan Mendagri itu akan menjadikan Sumut sebagai bulan-bulanan yang pada akhirnya membuat Sumut jadi malu.

"Sumut milik kita, milik Indonesia. Tidak seharusnya dipermalukan seperti ini. Ini dapat berakibat lebih luas pada masyarakat Sumut yang tidak elok dipandang,” ucap Syamsul Arifin.

Walau begitu, kata Syamsul Arifin, apa yang kini dialami Gatot sungguh tidak dikehendakinya apalagi ini hal kedua kalinya Gatot gagal dilantik, dimana sempat tersiar Gatot akan dilantik pada Senin (25/2) dan kini pelantikannya kembali dibatalkan.

"Memang gampang menjadi Kepala, gampang menjadi Ketua. Tapi tidak semudah itu pula menjadi pemimpin," ucap Syamsul Arifin yang akrab disapa dengan Datuk oleh masyarakat Sumut itu.

Datuk yang pada 2008 lalu berpasangan dengan Gatot memang banyak berharap pada orang muda seperti Gatot. Hal inilah yang membuat pilihan pasangannya saat mencalonkan sebagai Gubsu memilih Gatot menjadi wakilnya.

Datuk mengutarakan, apa yang sampai hari ini berkembang tentang dia dan Gatot disebut bermusuhan tidaklah seperti itu.

"Memang Gatot pernah mengunjung saya dua kali. Dan kunjungan berikut tertahan karena keadaan saya sakit. Tapi sampai hari ini saya tunggu dia tidak pernah datang. Jadi tidak benar apa yang berkembang di luar kalau saya dendam. Saya tidak pernah dendam sama orang, apalagi orang yang dulu saya harapkan. Memang era terus berubah, karena itu saya berharap masyarakat Sumut tidak memberi penilaian negatif," tutur Datuk.

Lebih lanjut Datuk berharap, Gatot tidak berkecil hati dengan gagalnya pelantikan tersebut. Dan tidak pula memaksakan kehendak sehingga dapat tidak baik pada Sumut.

"Sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Saya memahami perasaan Gatot saat ini. Mendagri juga tidak perlu memaksakan. UU menyatakan 6 bulan akhir periode baru dapat dilantik pejabat definitif. Tapi ini hanya sisa 3 bulan, untuk apa? Lagipula saat ini Sumut berjalan dengan baik. Sisa waktu ini juga Gatot tidak dapat berbuat apa-apa, jadi lebih bagus dia fokus pada pencalonannya saja,” pungkas Datuk. [ded]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa