post image
KOMENTAR
MBC. Tudingan bahwa ada kelompok tertentu yang berencana mengganggu stabilitas politik dalam negeri serta memojokkan dan mengganggu pemerintahan tidak pantas disampaikan oleh Presiden SBY.

"Kalau seperti ini artinya SBY seperti pengamat politik saja. Dia mengamati keadaan, lalu mengeluh lagi," kata gurubesar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf, kepada Rakyat Merdeka Online Senin, (4/3).

Sebagai presiden, ujar Maswadi, SBY juga tidak bisa mengumbar bahwa tudingannya itu berdasarkan data dan informasi dari intelijen. Sebab data dan informasi intelijen tidak pantas disampaikan kepada publik.

"Data intelijen itu hanya menjadi masukan bagi end user dalam hal ini SBY," tegas Maswadi.

Dan bila memang benar data intelijen itu akurat, lanjut Mawsadi, seharusnya SBY tidak banyak bicara, melainkan segera mengambil tindakan. Sebab mengganggu pemerintahan dan mengganu stabilitas politik sudah masuk dalam kerangka makar.

"Kalau SBY yakin data itu benar, jangan mengeluh, tapi langsung ambil tindakan berdasarkan kewenangan yang dimilikinys," demikian Maswadi. [rmol/hta]

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa