post image
KOMENTAR
MBC. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) hari ini memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp4,9 triliun atau sebesar 58,79% dari laba bersih perseroan di tahun buku 2012 setara Rp8,86 triliun.

Nilai dividen tahun buku 2012 mengalami kenaikan ketimbang dividen tahun buku 2011 sebesar Rp3,2 triliun.

Dividen yang dibayarkan PGN tahun buku 2012 itu setara dengan Rp202,77 per saham, meningkat 50,62% dibandingkan tahun buku 2011 senilai Rp 134,62 per saham. Sebagai pemegang saham terbesar, pemerintah mendapatkan pembayaran dividen sebesar Rp 2,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan setoran PGN kepada pemerintah di tahun buku 2011 senilai Rp 1,86 triliun.

"Sebagai perusahaan negara, selain berkomitmen membangun infrastruktur gas bumi di dalam negeri, kami juga terus berusaha meningkatan setoran deviden kepada pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari kontribusi PGN untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional," jelas Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso usai RUPST di hotel Four Season, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Dalam siaran persnya yang diterima MedanBagus.Com, sesaat lalu, RUPS tahunan yang dihadiri 88% pemegang saham, juga menyetujui sejumlah agenda. Misalnya, persetujuan atas Laporan Keuangan Perseroan, Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2012. Pemegang saham PGN juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2012 dan penetapan dividen.

Dalam RUPS kali ini, pemegang saham menetapkan kembali M Riza Pahlevi Tabrani sebagai Direktur Keuangan PGN dan mengangkat Firmanzah menjadi komisaris PGN menggantikan Bambang Dwijanto.

''Kami menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan kontribusi seluruh direksi dan komisaris untuk semakin meningkatkan kinerja PGN. Kedepan kita akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan seluruh stakeholder,'' kata Hendi.

Hendi menambahkan, selama tahun buku 2012 PGN telah berhasil merealisasikan sejumlah program kerja perusahaan. Pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung sudah memasuki pembangunan bagian dasar kapal (keel laying) di galangan kapal Hyunday Heavy Industries di Ulsan, Korea Selatan. FSRU berkapasitas 240 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan ditargetkan selesai di akhir tahun 2014.

Tahun buku 2012, kata dia, PGN juga berhasil memenuhi kontrak pelanggan perseroan di Jawa Timur dengan volume sebesar 135 MMSCFD atau setara dengan 457 juta liter solar. Dengan terpenuhinya kontrak pelanggan tersebut, para pelaku industri di Jawa Timur dapat menghemat biaya energi hingga sebesar Rp3,1 triliun. Pasalnya, jika dibandingkan dengan menggunakan solar, harga gas bumi 30% lebih murah.

Dia menambahkan, sejumlah proyek pembangunan infrastruktur gas bumi juga terus dilakukan PGN di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

''Kami berharap pembangunan infrastruktur gas bumi ini akan sejalan dengan peningkatan pasokan gas dan pengembangan pasar. Sehingga pemanfaatan gas bumi mampu menciptakan efisiensi dan memperkuat daya saing industri kita,'' kata Hendi.

Direktur Keuangan PGN M. Riza Pahlevi Tabrani menambahkan, di tahun buku 2012 peningkatan penjualan volume gas bumi telah mendorong kinerja perseroan semakin solid. Total volume gas yang di distribusikan PGN di tahun 2012 sebanyak 807 MMSCFD, meningkat daripada tahun buku 2011 sebesar 795 MMSCFD. Sementara dari bisnis transmisi, volume gas bertambah dari 845 MMSCFD menjadi 877 MMSCFD.

Peningkatan volume gas PGN tersebut didukung oleh pembangunan infrastruktur gas bumi yang dilakukan perseroan. “Kami optimis volume penjualan gas bumi akan terus meningkat. Hal itu sejalan dengan pembangunan infrastruktur gas yang baru dan peningkatan alokasi gas bumi untuk domestik yang telah menjadi komitmen pemerintah. “

Secara finansial, pada tahun buku 2012 PGN mampu meraih pendapatan sebesar US$ 2,57 miliar, naik 16% dibanding tahun buku 2011 sebesar US$ 2,23 miliar. Laba operasi perseroan tumbuh 13% dari US$ 898 juta menjadi US$ 1,02 miliar. Sementara perolehan laba bersih di tahun buku 2012 sebesar US$ 891 juta, naik daripada tahun buku 2011 senilai US$ 681 juta.

''Harga jual rata-rata gas PGN pada 2012 sebesar US$ 8,54 per MMBTU. Masih sangat efisien untuk industri,'' ujar Riza.

Tahun buku 2012, PGN juga berhasil memenuhi kontrak pelanggan perseroan di Jawa Timur dengan volume sebesar 135 MMSCFD atau setara dengan 457 juta liter solar. Dengan terpenuhinya kontrak pelanggan tersebut, para pelaku industri di Jawa Timur dapat menghemat biaya energi hingga sebesar Rp3,1 triliun. Pasalnya, jika dibandingkan dengan menggunakan solar, harga gas bumi 30% lebih murah.

Beberapa proyek pembangunan infrastruktur gas bumi juga terus dilakukan PGN di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

''Kami berharap pembangunan infrastruktur gas bumi ini akan sejalan dengan peningkatan pasokan gas dan pengembangan pasar. Sehingga pemanfaatan gas bumi mampu menciptakan efisiensi dan memperkuat daya saing industri kita,'' kata Hendi.

Direktur Keuangan PGN M Riza pahlevi menambahkan, di tahun buku 2012 peningkatan penjualan volume gas bumi telah mendorong kinerja perseroan semakin solid. Total volume gas yang didistribusikan PGN di tahun 2012 sebanyak 807 MMSCFD, meningkat daripada tahun buku 2011 sebesar 795 MMSCFD. Sementara dari bisnis transmisi, volume gas bertambah dari 845 MMSCFD menjadi 877 MMSCFD.

Peningkatan volume gas PGN tersebut didukung oleh pembangunan infrastruktur gas bumi yang dilakukan perseroan.

''Kami optimis volume penjualan gas bumi akan terus meningkat. Hal itu sejalan dengan pembangunan infrastruktur gas yang baru dan peningkatan alokasi gas bumi untuk domestik yang telah menjadi komitmen pemerintah.'' [ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi