post image
KOMENTAR
Kelahiran RA Kartini sebagai pahlawan perempuan menandakan bangkitnya peran perempuan Indonesia. Pasalnya, perempuan memegang peranan penting, dan memiliki hak yang setara untuk memaksimalkan kemampuan serta peluang baik dalam dunia pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga politik.

Menurut Inggrid Kansil, selama 4 tahun duduk sebagai anggota Komisi VIII DPR yang berkaitan langsung dengan permasalahan sosial, agama, penanganan bencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, maka pemberdayaan perempuan masih perlu terus ditingkatkan keberadaannya.

"Perhatian besar tertuju tajam pada pemberdayaan kaum ibu. Kaum ibu di seluruh Nusantara tentunya memiliki kemauan dan kemampuan yang  besar dalam mengembangkan kemampuan ekonominya," kata Inggrid, melalui rilis yang diterima wartawan, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
 
Untuk itu, Inggrid membentuk sebuah program Pemberdayaan Perempuan Melalui 'BU PAY' atau 'Bunda Payment'. Program tersebut diluncurkan atas kerjasama dengan Koperasi Rakyat Indonesia (KOSRIN), diluncurkan di kota Sukabumi- Gedung King, siang tadi. Menurutnya, program Bunda Payment itu dapat dilihat dalam dua kacamata yaitu Kacamata  Perekonomian dan Kacamata Pendidikan.

"Pertama, dalam kacamata perekonomian, para ibu akan dikembangkan ekonominya melalui perangkat sistem pembayaran on-line yang akan dijalankan kaum ibu. Segala macam pembayaran dapat dilakukan melalui payment point," jelas Inggrid.
 
Kedua, lanjut Inggrid, karena segala transaksi akan dilakukan secara online dengan menggunakan fasilitas internet. Ini tentunya akan mensuskseskan pendidikan bagi masyarakat.

"Para ibu beserta anak-anak akan dapat mengakses segala informasi dan ilmu pengetahuan yang ada didalam jejaring internet. Sehingga akan terbukanya cakrawala global pemikiran masyarakat kita, dari kota hingga ke pelosok Desa," jelasnya.

Selain itu, lanjut Inggrid, melalui CSR (Corporat Social Reponsibility) BNI Syariah akan bersedia memberikan perangkat Komputer bagi suksesnya pelaksanaan program Bunda Paymet.

"Hal ini adalah bentuk terbaik pelaksanaan CSR dimana CSR bukan hanya bersifat charity atau pemberian amal namun bersifat sustainable development atau pembangunan secara berkesinambungan bagi masyarakat melalui dana CSR yang dimiliki," jelasnya.
 
Lebih jauh Inggrid menegaskan, kemandirian perempuan Indonesia sangat ditentukan oleh kemandirian perempuan dalam bidang ekonomi. Sebab, ekonomi merupakan factor primer dalam menentukan kesejahteraan suatu bangsa.

"Demikian pula kemandirian ekonomi kaum perempuan tentunya akan menentukan kemajuan serta kualitas perempuan yang dimiliki oleh Indonesia," kata istri Menteri Koperasi dan UKM itu sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.[ans]

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa