post image
KOMENTAR
MBC. Presiden Susilo Yudhoyono didampingi Ibu Negara beserta sejumlah anggota delegasi dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Kerajaan Swedia dan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada Senin nanti (27/2) hingga 2 Juni.

Menurut keterangan dari Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, di Jakarta, Sabtu (25/5/2013), kunjungan kenegaraan ke Swedia dilakukan atas undangan Raja Carl XIV Gustav.

Ia menjelaskan, kunjungan kerja ke Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan kelima Panel Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan menyampaikan laporan akhir Panel kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon.

Komunikasi dengan beberapa pihak telah dilakukan, di antaranya dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, beberapa waktu lalu.

Dimulai di Stockhom, Swedia, rombongan Yudhoyono akan berada di sana pada 27-29 Mei 2013.

Selama di Swedia, Yudhoyono dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Swedia, Fredrik Reinfeldt, dan Ketua Parlemen Swedia, Per Westerberg.

"Tentunya kunjungan ini pun akan digunakan untuk semakin memperkokoh kerja sama yang saling menguntungkan, utamanya di bidang ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan," kata Faizasyah.

Menurut dia, dalam pertemuan tersebut akan dibahas isu-isu yang menjadi kepentingan kedua negara, utamanya di bidang ekonomi, lingkungan hidup dan perubahan iklim, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, riset, dan teknologi.

Dalam kunjungan tersebut, kata dia, akan ditandatangani sejumlah nota kesepahaman, antara lain, di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, dan kesehatan.

Selain pertemuan dengan pejabat tinggi Swedia, Yudhoyono juga dijadwalkan akan menerima sejumlah CEO perusahaan terkemuka Swedia, antara lain, CEO Business Sweden, CEO IKEA, dan pemimpin perusahaan Investor AB.

Dari Swedia, Indonesia pernah membeli sistem persenjataan dan sistem pendukung pertahanan. Kendaraan resmi anggota-anggota kabinet dan tamu negara pada masa pemerintahan Presiden Soeharto juga memakai buatan Swedia.

Melalui pertemuan tersebut, Faizasyah menambahkan, diharapkan para pelaku bisnis utama Swedia akan semakin diyakinkan atas potensi investasi di Indonesia. [rob]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa