post image
KOMENTAR
Berhenti beroperasinya PT Pertiwi Nusantara Resources (PNR) dipastikan akan menambah panjang krisis energi di Sumatera Utara. Pasalnya, pemasok gas ini memiliki paling tidak tiga perushaan yang  bergantung padanya.

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumut, Johan Brien, di saat perusahaan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan Lebaran sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan bagi karyawan karena lembur, pasokan gas malah berkurang. Kondisi ini tentu saja mengancam keberlangsungan industri di daerah ini. Sedikitnya tiga industri akan terancam keberlangsungannya pasca penghentian suplai ini.

"Ya mulai hari ini (kemarin), PNR menghentikan pasokan gas ke PGN yang selama ini didistribusikan untuk industri. Padahal suplai dari PNR ini bisa membantu setidaknya tiga pabrik. Kalau begini, bagaimana pabrik bisa bertahan apalagi meningkatkan produksi, tentu sangat tidak mungkin," katanya, Kamis (11/7/2013).

Ditambahkan dia, dengan berkurangnya pasokan gas ini maka akan semakin membebani industri. Sisa pasokan yang ada sekarang saja tidak mencukupi kebutuhan. Selama ini perusahaan tetap berusaha bertahan dengan mengalihkan bahan bakar meski menambah biaya produksi.

"Semakin lama, bukannya ada penambahan pasokan, malah semakin berkurang. Sumut benar-benar krisis gas. Kami minta pemerintah mulai dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), SKK Minyak dan Gas (Migas) sampai pemerintah provinsi (pemprov) dan kabupaten/kota harus serius menanggapi pengurangan ini. Sebab, bukan hanya pengusaha tapi nasib pekerja juga sangat terancam akibat persoalan ini," ucapnya. [hta]

AS Dan China Akan Memulai Negosiasi Tarif, IHSG Ditutup Menguat Tipis

Sebelumnya

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi