post image
KOMENTAR
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan laju inflasi akan segera menurun dan pada September justru terjadi deflasi.

"Memang sekarang ini inflasi itu masih ada `ekornya` (sisanya) setelah kita mengalami Lebaran. Akan tetapi, pada September dan Oktober, itu sudah `drop` dan saya yakin akan deflasi," kata Hatta pada konferensi pers penganugerahan gelar "Perekayasa Utama Kehormatan" di Gedung BPPT di Jakarta, Senin (26/8/2013).

Hatta mengaku optimistis bahwa pada September akan terjadi deflasi meskipun masih ada sedikit dampak lanjutan inflasi dari momen Idul Fitri. Dia meyakini laju inflasi itu cenderung menurun dibandingkan pada Juli lalu yang mencapai 3,29 persen.

Menurut dia, optimisme terjadinya deflasi pada beberapa bulan mendatang tersebut karena kondisi pasar dan ekonomi tidak lagi dipengaruhi oleh momen hari besar.

"Selain itu, kondisi harga-harga bahan pangan relatif cenderung menurun dan stabil. Pemerintah akan terus melakukan intervensi di pasar sesuai kebutuhan guna menjaga harga tetap stabil," ujarnya.

Terkait kenaikan harga kedelai di pasar, Hatta mengatakan pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) akan mengintervensi pasar untuk mengendalikan harga kedelai agar tetap stabil.

"Untuk harga pangan di pasar, khususnya harga kedelai, sebetulnya Bulog sudah akan menjalankan keputusan presiden, yaitu diberi kewenangan untuk melakukan impor kedelai dengan tujuan mengintervensi pasar agar harga kedelai tetap stabil," katanya.

Menurut dia, adanya intervensi Bulog untuk mengendalikan harga di pasar akan membuat harga kedelai kembali stabil karena dapat membatasi munculnya spekulan yang mencoba mengambil keuntungan di pasar.

"Dengan pengendalian harga ini, orang tidak berani berspekulasi. Bila tidak dikendalikan, setiap saat orang bisa impor kalau memang harganya tinggi," ujarnya.

Dia juga menyampaikan pemerintah juga sudah mengubah kebijakan perdagangan di pasar agar lebih terkendali.

"Kami sudah mengubah kebijakan untuk tidak lagi menggunakan sistem kuota karena ini akan menimbulkan distorsi di pasar. Kami mau membuka (impor) dengan pendekatan yang lebih relaks dengan tetap menjaga kestabilan harga," katanya.

"Jadi, kami menjaga agar suplainya tidak terganggu yang dapat menyebabkan kenaikan harga kedelai. Begitu juga dengan bahan pangan lainnnya," tambahnya. [ant/hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi