post image
KOMENTAR
MBC. Setelah membuka Festival Danau Toba 2013 kemarin petang Minggu, (8/9/2013) di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menginap satu malam di Pulau Samosir. Hatta mengakui, Samosir dan kawasan di sekitar Danau Toba lainnya masih kurang mendapat perhatian terutama dalam hal infrastruktur.

Namun, dia berkomitmen penuh untuk mengembangkan semua potensi Danau Toba dan semua kabupaten di sekitarnya agar menjadi kabupaten wisata yang mendunia berdasarkan segala kelebihan yang dimilikinya.

Bagaimana pandangan Hatta soal pengembangan Danau Toba dan apa saja langkah-langkah yang disiapkan pemerintah?

Rakyat Merdeka Online mendapat kesempatan wawancara khusus dengan Menko Perekonomian saat berlayar dari Pulau Samosir ke Parapat, tadi pagi Senin, (9/9/2013).

Apa langkah pemerintah untuk meningkatkan investasi lewat pembangunan infrastruktur?

Kita sadari infrastruktur jadi salah satu hambatan investasi yang masuk. Tapi, sekarang jauh lebih baik. Dalam MP3EI, target infrastruktur untuk daerah jauh meningkat. Juga meningkat dalam APBN, atau mencapai 5 persen dari APBN. Sudah mendekati angka Rp 200 triliun dari APBN, Rp 90 trilin dari APBD, dan swasta plus BUMN lebih dari Rp 100 triliun. Jadi totalnya lebih Rp 400 triliun. 5 persen dari APBN itu angka memadai.

Apa saja kendalanya untuk meningkatkan infrastruktur?

Kendala kita biasanya di pembebasan lahan, dan itu harus kordinasi dengan Pemda untuk percepat pembebasan lahan dan perizinan.

Lalu, sejauh mana pemerataan pembangunan di pemerintahan Presiden SBY?

Pemerataan juga jadi perhatian. Dalam MP3EI, alokasi dana pembangunan dari  dana Rp 600 triliun dana yang sudah groundbreaking, dana untuk Jawa hanya sekitar 30 persen. Sisanya untuk di luar Jawa. Dan juga kalau kita lihat dana untuk Papua, Papua Barat dan Maluku Utara sangat tinggi. Jadi pembangunan tak hanya antar wilayah, tapi pemerataan pembangunan untuk antar individu agar berkembang.

Secara khusus Anda melihat pembangunan dan potensi di Pulau Samosir?

Samosir harus dijadikan kabupaten wisata. Kalau Kualanamu dan Kualatanjung jadi pilar konektivitas, maka Danau Toba akan jadi andalan untuk meningkatkan wisata.

Bagaimana Festival Danau Toba memberikan kontribusi untuk target itu?

Festival Toba ini harus mengubah mindset menjadi agenda terjadwal dan tetap tiap tahun, sampai menjadi agenda internasional. Kita mengajak seluruh masyarakat untuk gerakan pelesatrian lingkungan, gerakan ekonomi kreatif berbasis budaya, meningkatkan festival berbasis budaya. Dan dari itu semua akan tumbuh satu konektivitas masyarakat yang betul-betul manfaatkan momentum bagus ini, tidak hanya wisata tapi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Sejauh mana sinergitas pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam mensosialisasikan festival ini?

Tentu saja festival ini jangan dibebankan semua ke pemerintah provinsi karena dana yang terbatas. Tapi, jadikan gerakan masyarakat. Menurut saya, kawan-kawan media punya peranan sangat sentral. Kita lihat sisi posisifnya. Sisi kekurangannya secara internal kita perbaiki agar orang luar mau datang ke sini. [ysa]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas