post image
KOMENTAR
Tahun ini Kota Medan menerima Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementrian Perhubungan RI kategori Lalu Lintas untuk Kota Metropolitan. Piala ini merupakan bentuk penghargaan Presiden RI kepada kepala daerah kabupaten/kota dalam penilaian kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan dengan indikator paling baik.

Menurut Ketua DPRD Kota Medan, Amiruddin, penghargaan WTN itu harus menjadi motivasi bagi dinas dan stake holder terkait dalam melakukan pengelolaan perlalu-lintasan, karena penghargaan itu merupakan suatu nilai positif bagi Kota Medan.

"Jadi, jangan cepat puas. Tapi, harus menjadi cermati untuk berbuat yang lebih baik lagi dalam penertiban lalu lintas," kata Amiruddin kepada MedanBagus.Com, Kamis (10/10/2013).
 
Memang, kata politisi Partai Demokrat ini, pihaknya tidak mengetahui secara persis parameter ataupun kriteria yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dalam memberikan penghargaan tersebut kepada pemerintah daerah. Namun, sebutnya, setidaknya hal ini menjadi nilai positif bagi Kota Medan untuk menata perlalu-lintasannya menjadi lebih baik lagi.
 
"Kalau cerita semrawut, semua lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia sama. Jakarta dan Surabaya lebih semrawut dari Kota Medan. Mungkin Kemenhub RI punya penilaian tersendiri, sehingga Kota Medan berhak mendapatkan penghargaan WTN itu," katanya.
 
Amiruddin tidak menampik, kondisi perlalu-lintasan di Kota Medan belum memenuhi harapan masyarakat sepenuhnya, seperti peningkatan infrastruktur jalan.

"Kita lihat, kondisi jalan masih seperti itu, sementara volume kenderaan terus bertambah. Solusi inilah yang belum ditunjukkan oleh Dishub dan penggiat lalulintas di Kota Medan," sebutnya.
 
Sambung Amiruddin, disiplin lalu lintas, dalam hal ini, katanya, petugas harus rajin melakukan sosialisasi serta menghimbau pengendaraan kenderaan bermotor untuk tertib lalu lintas.

"Ini yang masih kurang dilakukan. Jadi, petugas jangan bosan-bosan untuk terus menghimbau, sehingga kesadaran masyarakat akan terus tumbuh untuk tertib berlalu-lintas," ungkapnya.
 
Selain itu, tambah Amiruddin, aspek kesemrawutan yang belum teratasi yakni, parkir sembarangan atau parkir berlapis serta tidak maksimalnya fungsi traffic light di sejumlah titik.

"Kondisi ini yang sampai sekarang belum juga bisa diatasi, sehingga tidak jarang kita melihat pada waktu-waktu tertentu terjadi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas," jelasnya. [ded]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas