Sebanyak 300-an pasangan suami istri (Pasutri) yang baru menikah tersebar di Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara (Labuhanbatu Raya) tidak memiliki kartu nikah. Itu efek terjadinya kehabisan stok kartu nikah di kantor Departemen Agama (Depag) Labuhanbatu.
"Ya, stok buku nikah di Depag habis," ungkap Akhir Saman, Kepala Bimbingan Masyarakat (Binmas) Islam Kantor Depag Labuhanbatu, Kamis (31/10/2013) di ruang kerjanya.
Tambah Akhir, kondisi itu terjadi dampak belum datangnya distribusi buku nikah dari Kanwil Depag Sumut ke Depag Labuhanbatu.
"Memang belum datang kiriman dari Sumut," jelasnya.
Kata dia, untuk tahun 2013 pihaknya memesan sebanyak 8.000-an pasang buku nikah. Atau sejumlah 16.000 buku untuk masing-masing buku nikah pria dan wanita.
"Tahun 2013 kita pesan buku nikah untuk 8.000 pasangan suami istri. Tapi, hingga penghujung bulan Oktober 2013 ini, pihaknya hanya menerima sekitar 6000-an.
"Atau, masih ada kekurangan sekitar 2.000 pasang buku nikah," jelasnya.
Menurutnya, di banyak Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan di tiga kabupaten (Labuhanbatu, Labura dan Labusel) kondisinya kehabisan stok buku nikah.
"Rata-rata KUA kehabisan buku. Meski masih ada sebahagian kecil yang masih memiliki stok," jelasnya.
Padahal, kata dia jumlah pernikahan di ketiga kabupaten itu relatife tinggi. Sebab, rata-rata perbulannya terjadi pernikahan sebanyak 600-700 pasangan.
Dampak kehabisan stok buku nikah itu, pihaknya hanya memberikan Surat Keterangan (SK) Pernikahan yang berlaku sementara kepada pasangan suami istri baru sebelum keluarnya buku nikah.
"Sementara hanya diberikan Surat keterangan pernikahan," jelasnya. SK itu, tambahnya dikeluarkan dari Kanwil Depag Provsu. [ded/jar]
KOMENTAR ANDA