post image
KOMENTAR
Melonjaknya harga gas elpiji ukuran 12 kilogram yang mencapai 68 persen membuat masyarakat uring-uringan. Di dunia maya, ramai-ramai warga protes dengan kebijakan Pertamina tersebut. Dengan kenaikan yang selangit itu, warga merasa kenaikan gaji di awal 2014 tidak ada gunanya.

Kenaikan harga elpiji ini efektif per 1 Januari 2014 di seluruh Indonesia. Kenaikan harga yang ditetapkan Pertamina dari Rp 70,2 ribu per tabung menjadi Rp 117,7 ribu. Namun di tingkat pengecer, harganya gila-gilaan. Ada yang mencapai Rp 150 ribu per tabung, itupun barangnya langka.

Juru bicara Pertamina Ali Mundakir sangat yakin kenaikan itu tidak akan memberatkan konsumen. Alasannya, pengguna gas elpiji 12 kilogram adalah kalangan yang mampu.

Pertamina, kata Ali, terpaksa menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram menyusul tingginya harga pokok elpiji dan turunnya nilai tukar rupiah.
Menurutnya, harga elpiji yang berlaku selama ini adalah harga yang ditetapkan pada Oktober 2009 yaitu Rp 5.850 per kilogram. Sedangkan harga pokok mencapai Rp 10.785 per kilogram, sehingga selama ini Pertamina menelan rugi besar.

"Untuk itu, terhitung 1 Januari 2014, Pertamina memberlakukan harga baru elpiji kemasan 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg. Dengan kenaikan inipun, Pertamina masih 'jual rugi' kepada konsumen sebesar Rp 2.100 per kg," kilahnya.

Perjelasan tersebut tidak masuk dalam logika publik. Mereka keberatan atas kenaikan tersebut. Pemilik akun @sihminuri menyatakan kenaikan itu tidak sebanding dengan kenaikan gaji di awal 2014. "Gaji naik 10 persen, LPG naik 68 persen," kicaunya.

Akun @loekz_villa juga mengeluhkan kenaikan ini. Kata dia, sebelumnya listrik sudah naik, PDAM naik, sekarang elpiji juga naik. "Gaji abis buat ini-ini aja!!" keluhnya.

Pemilik akun @madhusein menyindir kenaikan ini sebagai kado Tahun Baru dari pemerintah. "Habis tahun baru, besoknya langsung hipertensi karena harga elpiji 12 kilogram naiknya gila-gilaan. Luar biasa," kicaunya. Akun @pikkaro23 mengaku, kepalanya jadi cenat-cenut mendengar kenaikan itu.

Publik lain di twitter khawatir kenaikan ini bakal mengerek kenaikan harga-harga kebutuhan pokok lain. Akun @anjardimasa yang mengaku pelanggan warteg takut harga lauk pauk di warteg langganannya ikut naik.
Seorang wartawan dengan akun @pingitarian berkicau, temannya mulai panik, karena harga nasi padang naik Rp 3 ribu per porsi atas kenaikan gas elpiji itu.

Akun @nangrub meminta para aktivis mahasiswa turun ke jalan dengan kenaikan ini. "Dear mahasiswa, LPG naik sekitar 68 persen lho, nggak pengen demo lagi kayak waktu BBM mau naik Cuma 44 persen," kicaunya.

Sedangkan akun @i_adrian57 heran dengan kebijakan Pertamina itu. Mengaku rugi menjual 12 kilogram, tapi pejabatnya malah foya-foya dan gajinya selangit.

Sementara, akun @ayuhapsari_a dan @ucupefendi07 membalikkan ucapan pemerintah saat awal-awal melakukan konvensi dari minyak tanah ke gas. Saat itu pemerintah menyebut harga gas murah. Tapi sekarang harganya naik terus.

Akun @andreasojoeda meramal, kenaikan gas elpiji akan mendorong bertambahnya pengangguran. "Harga BBM dan LPG tak terkendali, harga bahan pokok melonjak tinggi, tingkat pengangguran terbuka melonjak tajam. Siapa yang hrs bertanggung jawab?" kicaunya.

Pemilik akun @SamuelKoto heran dengan sikap Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang menyebut tidak bisa melakukan intervensi ke Pertamina atas kenaikan itu. "BUMN makhluk dunia lain ya," sindirnya.

Sementara, Ketua DPR Marzuli Alie masih yakin kenaikan elpiji ini tidak akan mengganggu perekonominian masyarakat kecil dan pelaku UKM. "@barjo_wahyu, UKM pakai LPG subsidi, 3 kilogram," ucapnya, memberi penjelasan. [rmol|dito]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi