post image
KOMENTAR
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara meminta agar jajaran KPU Kabupaten/Kota mengandalkan kearifan maupun tradisi lokal dalam mensosialisasikan Pemilu Legislatif 2014.

Hal ini dilakukan agar sosialisasi lebih memberikan efek positif bagi masyarakat untuk berperan aktif memberikan suaranya pada pemilu yang akan berlangsung 9 April 2014 mendatang.

"Kalau sosialisasi dengan model biasa itu sudah nggak mengena lagi dihati masyarakat," kata anggota KPU Sumut Divisi Sosialisasi, Yulhasni, Senin (6/12/2013).

Yulhasni menyebutkan, sejauh ini mereka sudah mendapatkan masukan dari sejumlah KPU Kabupaten/Kota mengenai model sosialisasi yang akan diterapkan.

"Di Sibolga misalnya mereka berencana membuat lomba perahu, ada juga yang mau buat kuda kepang, intinya yang bisa mengumpulkan massa, terus baliho juga tidak salah kalau menggunakan bahasa lokal," ujarnya.

Ditanya dari segi aturan, Yulhasni menyebutkan hal ini sama sekali tidak menyahi. Hanya saja ia mengingatkan anggaran yang dikeluarkan harus sesuai dengan pelaksanaan kegiatan dilapangan.

"Sepanjang anggarannya tidak melewati, maka hal ini tidak menyalahi aturan," ungkapnya. [ded]

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa