post image
KOMENTAR
Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara Ir Setyo Purwadi MM mengemukakan secara umum situasi ketahanan pangan Sumatera Utara tahun 2012 - 2013 cenderung semakin membaik dan kondusif.

Hal itu dilihat dari ketersediaan bahan pangan, ketersediaan komoditas pangan yang surplus selama tahun 2012 – 2013 seperti beras, jagung, ubi kayu, kacang tanah, telur, dan minyak goreng.

Untuk mendukung percepatan swasembada beras di Sumatera Utara, Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara (BKP Sumut) terus menerus mempromosikan pengurangan konsumsi beras sebesar 1,5 persen per tahun dengan menggalakkan diversifikasi pangan melalui penggalian potensi pangan lokal dan penggalian kearifan lokal.

Hal itu disampaikannya dalam Refleksi 2013 dan Proyeksi 2014 Sumut Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan di Kantor Gubsu, Medan, Senin (6/1/2014). Hadir juga dipertemuan itu Kepala Dinas Pertanian Sumut M Roem dan Kasubag Humas Pimpinan Harvina Zuhra SPT MSi.

Dikemukakan Setyo, Pemprovsu juga telah melakukan penyusunan Peta Kerawanan Pangan untuk mengetahui lokasi dan faktor penyebab terjadinya kerawanan pangan serta intervensi hasil penyusunan melalui pemberian bantuan dan Penguatan Usaha Kelompok (PMUK) untuk kategori rawan dan agak rawan pangan.

"Sedangkan stabilitas harga pangan pokok strategis tidak terlepas dari kinerja pemerintah yang cukup baik dalam merespon adanya krisis ekonomi, krisis bahan bakar minyak dan krisis pangan yang terjadi secara global (kenaikan harga - harga) inflasi tahunan dari kelompok bahan makanan Sumatera Utara tahun 2013 sebesar 12,27 persen.

Untuk meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pangan segar, BKP Sumut telah melakukan pengujian terhadap 15 sampel sayuran dari berbagai kabupaten/kota, baik pangan segar di pasaran maupun lokal (sentra) produksi. [ded|dito]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi