post image
KOMENTAR
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerjasama dengan Confederation of ASEAN Journalists (CAJ) menggelar pelatihan jurnalis ASEAN di Palembang, Sumatera Selatan.

Sekitar 70 jurnalis negara anggota ASEAN dan Timor Leste direncanakan hadir dalam pelatihan bertema "Bringing ASEAN Closer to the People's Heart and Minds" yang digelar dari tanggal 10 hingga 12 Februari ini.

Menurut Sekretaris Tetap CAJ di Indonesia, Akhmad Kusaeni, pelatihan wartawan ASEAN juga diselenggarakan dalam rangka menyambut ASEAN Economy Community (AEC) pada tahun 2015 mendatang. Wartawan ASEAN memiliki kewajiban moral untuk membantu masyarakat di setiap negara ASEAN siap menghadapi era pasar bebas regional tersebut.

"Program pertama CAJ Education Center (CAJET) difokuskan pada upaya meningkatkan pemahaman dan kemampuan wartawan ASEAN sehingga bisa berperan secara optimal mempersiapkan masyarakat ASEAN menghadapi peluang dan tantangan dari realisasi AEC," ujar Akhmad Kusaeni yang juga Pemimpin Redaksi LKBN Antara.

Pelatihan wartawan ASEAN ini, menurutnya, adalah salah satu program unggulan PWI Pusat. Juga disebutkan, Sidang Umum ke-17 CAJ di Manila, Filipina, pada November tahun lalu juga mengamanatkan dan memberikan dukungan penuh terhadap program ini.

Pada bagian lain Akhmad Kusaeni mengapresiasi Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang bersedia membangun pusat pelatihan wartawan ASEAN di Palembang. Setelah penutupan pelatihan, seluruh peserta akan mengunjungi kompleks Jakabaring, lokasi pembangunan CAJET di Jakabaring, Palembang.

Dalam keterangan yang sama, Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat, Teguh Santosa, mengatakan wartawan Indonesia perlu melibatkan diri dalam dialog mengenai persiapan Indonesia menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Wartawan Indonesia harus tampil menjadi elemen yang ikut membantu masyarakat dalam arti luas mempersiapkan diri menyambut era itu," kata Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Online ini.

"Era pasar bebas di kawasan ini adalah sebuah keniscayaan. Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, pasti akan kita hadapi. Sebagai sebuah bangsa kita harus dapat memanfaatkan tantangan dan peluang yang hadir bersama gagasan pasar tunggal ASEAN. Wartawan dan media memiliki tanggung jawab untuk membantu masyarakat kita siap menghadapi AEC," demikian Teguh yang juga dosen Hubungan Internasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta itu. [zul]

KOMENTAR ANDA