post image
KOMENTAR
PT PLN (Persero) Wilayah Sumut merevisi target mereka dalam mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara. Setelah sebelumnya Awal Maret, kali ini akhir Maret krisis listrik di daerah itu segera berakhir.

Hanya saja, lagi-lagi PLN tak bisa menjamin target tersebut terealisasi dengan mulus sebab target tersebut baru akan dapat tercapai jika opsi PLN berjalan sesuai dengan rencana.

Jawaban ini disampaikan Manager Distribusi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Lasiran, Deputi Manager Pengendalian Operasi Distribusi P Siahaan, Manager Area Distribusi Moses Allo, dan Deputi Manager Reveniu Evi Ziarman saat bertemu dengan Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara di  di Kantor Ombudsman Sumut, Jalan Majapahit Medan, Rabu (5/3/2014).

Ombudsman sengaja memanggil PLN seiring banyaknya pengaduan masyarakat terkait pemadaman listrik di Sumut yang sudah sangat meresahkan masyarakat luas.

Pertemuan itu dipimpin langsung Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut Abyadi Siregar didampingi asisten Dedy Irsan, Tety Silaen dan Ricky Hutahaean.

Dengan penambahan itu akan terjadi surplus sebesar 93 MW. Cadangan 93 MW diakuinya masih kecil. Namun dengan kondisi ini, kata Lasiran, ditargetkan tidak ada lagi pemadaman listrik pada akhir Maret ini.

"Pada akhir Maret bisa tidak terjadi pemadaman kalau tidak ada gangguan pada mesin-mesin tersebut. Kita minta doa masyarakat supaya itu bisa terwujud. Supaya nggak padam sebenarnya dibutuhkan cadangan minimal 180 MW. Tapi kalau mau lebih aman lagi, harus ada cadangan 30 persen seperti di Jawa dan Malaysia,” kata Lasiran.

Dalam pertemuan itu, Manager Distribusi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Lasiran menjelaskan, terjadinya defisit listrik di Sumut disebabkan daya yang tersedia tidak seimbang dengan kebutuhan.

"Kemampuan pembangkit di Sumut saat ini adalah 1.376 MW, sementara beban puncak mencapai 1.655 MW sehingga terjadi defisit 279 MW. Kondisi itu mengakibatkan PLN melakukan pemadaman bergilir kepada pelanggan industri sebesar 150 MW dan kepada pelanggan umum sebesar 129 MW," ujar Lasiran.

Namun, dia menambahkan, pada akhir Maret ini krisis tersebut akan dapat diatasi seiring bertambahnya pasokan daya sebesar 557 MW. Pasokan itu berasal dari PLTU Nagan Raya sebesar 190 MW (2x95), dan penyelesaian perawatan pembangkit di PLTGU Belawan dan PLTU Labuhan Angin sebesar 367 MW.

Menanggapi penjelasan itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut Abyadi Siregar mendesak PLN bekerja serius, sehingga target tidak ada lagi pemadamam pada akhir Maret ini bisa tercapai.

"Kita minta keseriusan PLN. Segera ambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan pemadaman yang sudah meresahkan masyarakat. Jangan hanya memberi janji-janji," kata Abyadi.

Abyadi juga meminta pemerintah daerah lebih kreatif dan inovatif dalam mencari sumber-sumber energi baru agar krisis ini bisa teratasi. Selain itu, Pemda juga harus memberi dukungan dan kemudahan kepada pihak swasta yang akan dan sedang membangun pembangkit di Sumut.

Sebab banyak potensi di Sumut yang bisa dijadikan sumber energi namun kerap terganjal oleh regulasi dan perizinan. [ded]

Sandy Irawan: Miliki Lokasi Strategis, Pemko Binjai Mestinya Prioritaskan Kawasan Ekonomi

Sebelumnya

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan