post image
KOMENTAR
Masyarakat India Tamil Kota Lubuk Pakam hari ini, Minggu (13/4/2014) menggelar upacara tradisi Panguni Uthiram di Shri Thendayutha Bani Koil Lubuk Pakam Deliserdang.

Seperti biasanya, ritual tahunan ini diawali dengan prosesi pawai yang dimulai dari Sungai Tangsi, kemudian  melewati jalan-jalan utama kota Lubukpakam dan berakhir di Shri Thendayutha Bani Koil.

Dari pantauan MedanBagus.Com, tampak ribuan warga Lubukpakam tumpah ruah ke jalan-jalan yang dilalui festival ini. Mereka antusias ingin menyaksikan pelbagai atraksi  menarik, terutama aksi menyucuk tubuh dengan besi yang dilakukan oleh beberapa peserta ritual sakral tersebut.

Kelompok etnis Chinese juga ikut ambil  bagian untuk memeriahkan acara tersebut terlihat dengan adanya barongsai di bagian depan barisan pawai.

Menurut Somu, Sekretaris Parisada Hindu Dharma Deliserdang, Panguni Uthiram adalah ritual tahunan ummat Hindu Tamil yang bertujuan untuk mengakomodir keinginan orang untuk bernazar, sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur yang ditujukan kepada Dewa Murugan yang telah memberikan penghidupan bagi manusia.

"Murugan adalah Dewa Kejayaan, Dewa Pelindung Negeri dan panglima para dewa di dalam kepercayaan ummat Hindu Tamil," jelasnya.

Untuk tahun ini, kata Somu, perayaan Panguni Uthiram juga secara khusus didedikasikan sebagai ungkapan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan Pilkada Deliserdang beberapa waktu yang lalu.

"Termasuk juga kita bersyukur atas terlaksananya pemilu legislatif 2014 beberapa hari yang lalu dengan aman dan damai," ujarnya.

Menurut rencana, Minggu malam agenda perayaan Panguni Uthiram akan dilanjutkan dengan kegiatan arak-arakan Kereta Kencana mengelilingi kota Lubukpakam.

Dan biasanya, seperti tahun lalu acara arak-arakan ini juga akan menjadi pusat perhatian ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan keunikan acara tersebut.

Seperti diketahui, setelah sempat dilarang oleh Pemerintah  pada tahun 1973 silam dan terakhir digelar pada tahun 1974 di Kota itu, masyarakat India Tamil di Ibu Kota Deliserdang itu kembali menggelar perayaan tersebut di tahun 1998, persisnya pasca reformasi.

Acara ini sekaligus memperingati ulang tahun Dewa dan tutup Tahun bagi masyarakat India Tamil. [ded]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya