post image
KOMENTAR

Kontelasi politik jelang pencoblosan 9 Juni diyakini akan semakin ekstrem, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polri diharapkan makin peka melihat dan menindaklanjuti pelanggaran pemilu.

"Saya ingin katakan, Bawaslu dan Polri jangan sekedar basa-basi. Bila perlu KPU coret pasangan capres-cawapres yang melakukan pelanggaran ekstrem," ujar pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago alias Ipang kepada redaksi, Jumat (4/7/2014).

Selama ini, kata Ipang, Bawaslu dan Polri terkesan tidak serius menangani kasus pelanggaran pemilu.

"Mereka cari aman dengan menyenangkan hati kedua kubu (Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK)," ungkapnya.

Ipang pun khawatir, kalau hukum tidak ditegakkan dan pelanggar dibiarkan berkeliaran bebas, akan menimbulkan chaos dan pemilu bisa kriminal.

"Apa gunanya Bawaslu kalau sekadar serimonial, lebih baik bubarkan saja," tegasnya.

Puluhan massa dari PDIP mendatangi dan mencorat-coret Kantor Biro Tv One Jogja, Rabu malam (2 /7) pukul 22.00 WIB. Di Jakarta, Rabu tengah malam kemarin puluhan aktivis Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) ormas PDIP juga mendemo kantor pusat TV One di kawasan Pulogadung. Mereka tak terima dengan pemberitaan Tv One yang menyebutkan PDIP memiliki hubungan erat dengan partai komunis.[rmol/rgu]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa