post image
KOMENTAR
Jika Surabaya punya Tugu Pahlawan dan Bandung punya monumen Bandung Lautan Api, maka kota Medan juga tugu yang menyimpan sejarah besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tugu Medan Area namanya.

Ketiganya sama-sama menyimpan cerita heroik pejuang-pejuang Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di jaman dulu. Pejuang yang pastinya mempunyai kesamaan tekad agar bangsa ini tidak lagi berada dibawah penjajahan bangsa lain.

Namun jika melihat perbedaannya. Tentulah akan banyak sekali perbedaan diantara ketiganya, terutama kondisi bangunan maupun tingkat perawatannya. Tanpa membahas kondisi Tugu Pahlawan dan Monumen Bandung Lautan Api saat ini, kondisi 'sangat memprihatinkan' menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan Tugu Medan Area.

Tugu yang terletak di Jalan Sutomo, Kecamatan Medan Timur, Medan ini saat ini jauh dari kesan tugu bernilai sejarah. Bagaimana tidak, sehari-harinya tugu tersebut menjadi tempat penyimpanan gerobak sayur milik para pedagang yang selalu berjualan di pasar tumpah disekitar lokasi.

Tak hanya itu, warga yang sehari-hari mangkal dikawasan tersebut tidak jarang menjadikan tugu tersebut untuk buang air kecil, alhasil aroma pesing selalu menyeruak setiap kali kita mendekati tugu tersebut.

Mudahnya para pedagang mendorong gerobaknya hingga tepat berada pada pangkal tugu tersebut maupun warga yang ingin buang air kecil, karena pagar tugu tersebut banyak yang sudah raib.

"Malah kadang Tugu itu juga kerap dijadikan tempat mesum oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab bang," kata Rio salah seorang warga disekitar lokasi, Sabtu (16/8/2014)

Harusnya, sebagai sebuah simbol yang menyimpan nilai sejarah tinggi, tugu tersebut harus diperlakukan 'layak' baik oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.

"Ini kan peninggalan sejarah, seharusnya Pemko Medan dapat melestakannya dan jangan dilupakan begitu saja," ujar seorang mahasiswa Unimed, Listi (21).

Sejarah Singkat Tugu Medan Area


Tugu Pertempuran Medan Area yang berada di Jalan Sutomo, Kecamatan Medan Timur ini menjadi simbol untuk mengenang perjuangan Indonesia khususnya warga Medan sekitarnya kalan mempertahankan kemerdekaan pasca dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Menarik sejarah kebelakang, Pertempuran Medan Area merupakan peristiwa perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin kembali menguasai Indonesia.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, akan tetapi berita kemerdekaan Indonesia baru terdengar sampai ke Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 yang dibawa oleh Mr. Teuku Mohammad Hasan.  Para pemuda  dibawah pimpinan Achmad Tahir yang mengetahui kemerdekaan itu kemudian  embentuk Barisan Pemuda Indonesia.

Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan sekutu mendarat di Medan dibawah pimpinan T.E.D Kelly. Kedatangan pasukan sekutu diikuti oleh pasukan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan.

Awalnya mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatera Utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda).

Sebuah insiden pun terjadi  di hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni hotel (pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda. Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni pasukan NICA.

Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan. Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan.

Pada tanggal 10 Desember 1945, sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban dikedua belah pihak.
Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menduduki kota Medan. Pusat perjuangan rakyat Medan kemudian dipindahkan ke Pemantang Siantar.

Untuk melanjutkan perjuangan di Medan maka pada bulan Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komandan ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu diwilayah Medan. Untuk mengenang  kejadian tersebut maka didirikanlah Tugu Pertempuran Medan Area.[rgu]

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Sebelumnya

Virus Corona Menjadi Alasan Deretan Pasangan Artis Ini Tunda Pernikahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ragam