Ketika SBY mengawali kekuasaanya secara umum perekonomian Indonesia diuntungkan oleh permintaan komoditas yang cukup tinggi dari luar negeri. China dan India, misalnya, membutuhkan bahan mentah seperti batubara dan minyak bumi juga minyak sawit dalam jumlah besar.
Sementara dalam beberapa tahun terakhir, permintaan komoditas cenderung turun, dan mempengaruhi performa ekspor Indonesia.
“Tantangan yang besar ini hanya dapat dilalui dengan baik bila pemerintahan Jokowo nanti diperkuat oleh tim ekonomi yang andal, bukan hanya mengerti konsep-konsep ekonomi makro, tetapi juga mampu mengambil keputusan ekonomi mikro dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional dan rakyat banyak,” ujar Sekjen Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Firman Tendry, dalam dialog dengan redaksi, Minggu malam (17/8).
“Tim ekonomi Jokowi juga harus total dalam memperjuangkan konsep ekonomi kerakyatan dan ajaran Tri Sakti Bung Karno,” sambungnya.
Di sisi lain, Tendry mengatakan, jumlah ekonom yang memenuhi kriteria di atas tidak banyak. Salah satu dari yang tidak banyak itu adalah DR. Rizal Ramli yang juga pernah menjadi menko perekonomian dan menteri keuangan di era Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.
“Bang Rizal adalah aktivis demokrasi dan pejuang kerakyatan. Ia juga bagian dari kita. Maka sudah sepantasnya bila kita memerintahkan Bang Rizal untuk membantu Jokowi membenahi ekonomi,” masih kata Tendry.
Dia juga menyarankan agar hal ini segera dibicarakan Jokowi dan tim transisi yang membantunya, mengingat waktu yang tidak terlalu banyak.
Tendry juga berharap Rizal Ramli berkenan menjalankan “perintah” itu. [rmol]
KOMENTAR ANDA