Dengan wajah memelas sambil berjalan dengan ditopang tongkat, Rustam (69), warga yang mengaku berasal dari Pulo Raja, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ini, setiap pagi, selalu rutin mengunjungi sejumlah warung kopi (warkop) yang ada diseputaran Kecamatan Medan Polonia seperti Jalan Agus Salim, Warkop Jalan Samanhudi dan beberapa warkop lainnya.
Kepada setiap pengunjung warkop, ia menyodorkan keranjang kecil berwarna hijau untuk sekedar meminta belas kasihan. Ucapan terima kasih selalu terlontar dari mulutnya bagi setiap orang yang memberikan pecahan uang kecil kedalam keranjangnya tersebut.
"Dalam satu hari biasanya bisa membawa uang Rp 60 ribu," katanya saat berbincang dengan seorang warga bernama Danil yang mentraktirnya minum teh di Warkop Jalan Agus Salim, Rabu (6/11/2014).
Pengakuannya ini sempat membuat wajah warga bernama Danil tersebut terlihat kaget. Namun, ia mencoba menyembunyikannya agar suasana ngobrol tetap berjalan normal.
Rustam mengaku, ia sudah belasan tahun tinggal di Kota Medan. Sebelumnya, lelaki kelahiran tahun 1945 ini bekerja sebagai mandor pada perusahaan perkebunan berstatus BUMN di Kebun Pulo Raja, Asahan. Namun, setelah pensiun, ia memutuskan berangkat ke Medan dan tinggal bersama dengan keponakannya di Jalan Brigjend Katamso, Gang Lampu I, Medan.
"Disana tinggal sama keponakan, ngontrak rumah," ujarnya.
Penghasilan Rp 60 ribu per hari atau setara Rp 1,8 juta per bulan, menurut Rustam hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia mengaku sulit menyisihkan penghasilan karena terkadang habis terpakai untuk makan dan membeli rokok.
"Kadang nyimpan sikit, kadang habis untuk makan dan beli rokok, inilah harus beli stok lagi," sebutnya sambil menujukkan bungkus rokok yang diletaknya diatas meja sembari merogoh sebungkus rokok lainnya yang belum dibuka dari saku bajunya.
Danil dan sejumlah warga yang ada di warkop tersebut semakin kaget dengan pengakuan tersebut. Sambil tersenyum, Danil bertanya apakah profesi Rustam diketahui oleh keluarganya dan dijawab proesinya tersebut memang sudah diketahui dari awal oleh mereka.
"Tau, tapi kan karena nggak ada usaha makanya minta-minta begini," ungkapnya.
"Kalau ada modal, saya juga mau ada usaha," ungkapnya beberapa saat sebelum berlalu meninggalkan Danil dan teman-temanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA