post image
KOMENTAR
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Zulfahri Siagian mengatakan, masyarakat dari kalangan nelayan menjadi pihak yang paling terpuruk atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Presiden Jokowi. Hal ini karena BBM bersubsidi jenis solar merupakan modal utama mereka setiap kali melaut.

"Kalau akhirnya naik, maka kalangan nelayan akan semakin sulit untuk meningkatkan taraf hidupnya, itu sudah pasti," katanya, Jum'at (7/11/2014).

Zulfahri mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menambah persoalan bagi nelayan yang selama ini juga tengah menghadapi berbagai kesulitan akibat sulitnya menangkap ikan akibat kerusakan ekosistem.

"Barusan saya ngobrol dengan nelayan yang baru pulang melaut. Hasil tangkapan mereka hanya dijual Rp 8 Juta, sementara modal mereka melaut selama 8 hari mencapai Rp 5juta. Nah, Rp 3 juta itulah dibagi kepada 6 orang ABK dan pemilik kapal, tentunya ini sangat minim untuk penghasilan selama 8 hari," ungkapnya.

Atas kondisi ini, pihak nelayan meminta agar pemerintah menunda kenaikan harga BBM tersebut. Sebab, kenaikan harga tersebut dikhawatirkan akan membuat nelayan tidak mampu membeli BBM yang otomatis akan membuat mereka menganggur.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi