post image
KOMENTAR
Politisi asal Medan, Ruslim Rohimun Sembiring mengatakan, Medan memiliki segudang tokoh yang bisa dijadikan pemimpin yang bagus untuk memimpin kota ini. Hanya saja, situasi politik yang ada membuat mereka lebih memilih "diam" dan terkesan membiarkan kursi pemimpin jatuh ketangan orang-orang yang ambisius.

"Medan itu gudangnya orang yang punya pemikiran cerdas, banyak orang yang bagus disana," katanya sesaat lalu, Selasa (24/3/2015).

Direktur PT Pusaka Amsal Farma ini menjelaskan, situasi politik yang disebutnya membuat calon "pemimpin yang baik" tersebut memilih diam yakni politik yang serba praktis yang berorientasi pada kekuatan uang untuk meraih simpati masyarakat. Dengan demikian, hanya orang yang memiliki ambisi besar dan ditopang modal yang kuatlah yang selalu maju dalam pertarungan pilkada.

"Kalau yang nggak punya modal ya nggak akan bisa maju," ujarnya.

Politisi PKPI kelahiran Medan 20 November 1963 ini mengatakan politik transaksional yang selalu diukur dengan kekuatan uang ini merupakan sasaran "empuk" bagi kaum-kaum kapitalis dan pengusaha yang ingin meraup keuntungan. Dengan membantu modal calon tertentu untuk maju, mereka berharap sang walikota akan menjadi orang yang bisa mereka atur untuk kepentingan bisnis mereka.

"Pada saat seperti inilah kepentingan rakyat menjadi terabaikan, karena walikotanya "terhutang" pada pengusaha kaum kapitalis. Padahal, mereka menjalankan bisnis kotornya," ungkap mantan Caleg PKPI untuk DPR RI dari Sumut 1 tersebut.[rgu]

Penundaan Pelantikan Kepala Daerah di Kepulauan Nias akan Membuat Kepulauan Nias Semakin Mundur!

Sebelumnya

Maju di Pilkada Sumut, Sofyan Tan Pasti Punya Hitung-hitungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga