post image
KOMENTAR
PT Pertamina menilai ada kejanggalan di balik kelangkaan gas elipiji ukuran 3 kilogram (kg) di Kota Medan beberapa pekan terakhir. Sebab, dari sisi pasokan sebenarnya tidak ada masalah.

Dimana, setiap bulannya PT Pertamina menyalurkan sebanyak sekitar 62,5 metrik ton gas untuk 530.803 KK. Hal ini dilakukan merujuk  data BPS Tahun 2013 dengan asumsi seluruh masyarakat berhak menerima subsidi.

"Dengan asumsi seluruh KK di Kota Medan berhak menerima subsidi LPG 3 kg, jika kita bagi masing-masing KK mendapat 10 kg per bulan. Sesuai hitung-hitungan Kementerian ESDM, masing-masing per KK kebutuhannya 6,8 kg per bulan atau sekitar 2 tabung setengah. Artiny bahwa tidak ada masalah dengan kuota yang kita distribusikan kepada masyarakat," ujar Sales Executive Domestic Gas Medan Tiara Thesaufi, kemarin.

Tiara mengaku, berdasarkan data yang dimiliki terdapat 44 agen dan 1.105 pangkalan gas 3 kg di Kota Medan. Sedangkan untuk pedagang eceran diakuinya Pertamina tidak sampai melakukan pengawasan dan pembinaan kepada mereka.

Hanya saja di tingkat agen dan pangkalan pihaknya mewajibkan mereka untuk memberikan laporan terkait pendistribusiannya.

"Kalau di tingkat eceran kita tidak tau. Jalur pendistribusian hanya dari agen ke pangkalan. Makanya kalau di tingkat pengecer harga LPG bisa sampai di atas HET kita tidak mampu mengawasinya," terangnya. [ben]
 

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi