post image
KOMENTAR
Peringatan hari buruh tanggal 1 Mei atau May Day akan dimanfaatkan oleh buruh untuk menagih janji Presiden Jokowi saat kampanye di Pilpres 2014 lalu. Janji-janji tersebut menurut Koordinator Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara, Minggu Saragih diantaranya menjaga kestabilan harga BBM dengan tidak melepasnya ke harga pasar dunia.

Menurutnya, dengan melepas harga BBM sesuai pasar dunia, Jokowi telah mengubah negara Indonesia seperti negara Liberal. Hal ini menurutnya melanggar kampanye politik mereka untuk memiliki kedaulatan Indonesia dibindang ekonomi.

"Ini kan sudah seperti negara liberal, sekarang harga BBM mungkin masih Rp 7300, kita tidak tau apakah besok begitu bangun harganya sudah Rp 15 ribu. Siapa yang tau pasar dunia," ungkapnya, Kamis (17/4/2015).

Selain mendesak agar Jokowi-JK memberikan perhatian khusus di bidang perekonomian nasional, para buruh di Sumatera Utara juga akan menuntut agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemko/Pemkab se Sumatera Utara menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota (UMK). Menurut mereka indikasi 64 indikator KHL yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menetapkan UMP dan UMK terakhir tidak relevan lagi ditengah ketidakstabilan harga sembako.

"Kita melihat sekarang ada 84 item KHL," ungkapnya.

Data yang disampaikannya jumlah buruh yang akan turun berunjuk rasa di Medan diperkirakan mencapai 10 ribu buruh. Mereka akan menyampaikan orasinya pada beberapa titik seperti Kantor Gubernur Sumatera Utara dan Kantor DPRD Sumatera Utara.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi