post image
KOMENTAR
Kota Medan memiliki kenangan indah mengenai ruang terbuka hijau. Di kota ini, hingga pertengahan tahun 1990 an masih mudah menemukan ruang terbuka hijau. Taman-taman kota masih menguasai areal perkotaan sebelum akhirnya hari ini taman-taman itu berganti dengan bangunan.

Menurut penggagas Gerakan Bangga Medan Abdullah Rasyid, pengelolaan tata ruang Kota Medan hari ini tidak memiliki blueprint yang jelas. Menurut aktivis muda Partai Amanat Nasional ini, untuk menjadi metropolitan mestinya pemerintah tidak menghilangkan wajah dan sejarah Medan.

"Pemerintah harus mengembalikan ruang terbuka milik publik," ujar lelaki berkacamata ini.

Menurut Rasyid hari ini tengah berlangsung penghancuran besar-besaran di kota Medan. Dimana, atas nama pembangunan, sejumlah ruang publik dan situs yang memiliki nilai historis seperti Gedung Nasional direbut dari publik.

"Untuk itu saya berharap pemerintah tidak meneruskan rencananya merebut ruang-ruang terbuka miliki publik seperti Lapangan Merdeka," tandas Rasyid.[rgu]

Penundaan Pelantikan Kepala Daerah di Kepulauan Nias akan Membuat Kepulauan Nias Semakin Mundur!

Sebelumnya

Maju di Pilkada Sumut, Sofyan Tan Pasti Punya Hitung-hitungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga