post image
KOMENTAR
Impian Maya Mutia Sari Hasibuan (18), untuk menuntut ilmu di Unimed benar- benar kandas, setelah pihak Unimed memutuskan bahwa calon mahasiswa yang lulus SNMPTN jalur undangan itu, tetap harus membayar uang kuliah Rp 2,5 juta per semesternya.

Mendengar keputusan itu, Warga Jalan Denai, Gang Muliajadi, Lingkungan VIII, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai yang terbilang dari golongan kurang mampu hanya bisa pasrah dan menangis.

"Anak saya menangis tidak henti- hentinya menangis saat mendengar keputusan pihak Unimed yang menyatakan tetap harus membayar uang kuliah Rp 2,5 juta persemesternya. Jika memang tetap begitu keputusannya, kenapa pihak Unimed memberi harapan kepada kami yang susah ini," jelas orang tua Maya bernama Solihan Hasibuan, Minggu (14/5/2015).

Solihan mengatakan, keputusan yang dibuat pihak Unimed itu pada Jumat (12/6/2015) lalu. Saat itu, ia dan anaknya datang ke gedung Biro Rektorat Unimed untuk melengkapi berkas. Solihan juga disuruh ke Kantor Lurah dan meminta surat keterangan tidak mampu dengan gaji Rp 1,2 juta.

Setelah berkas dilengkapi, Solihan dan anaknya kembali ke Unimed untuk menyerahkan berkas dan meminta keringan pembayaran uang kuliah, dikarenakan mereka orang yang tidak mampu.

Pihak Unimed juga berjanji dan melakukan rapat terkait uang kuliah Maya, apakah dapat diringkan atau tidak. Solihan dan Maya juga diminta datang pada pukul 15.00 wib untuk mengetahui hasilnya.

"Saat jam 15.00 sesuai waktu yang dijanjikan saya dan anakku datang kembali ke Unimed dalam kondisi hujan. Disitu bukan jawaban keringan uang kuliah yang saya dapat, tapi pak Candra dan Pak Muslim menyampaikan tidak dapat membantu keringan uang kuliah itu. Alasan mereka pimpinan Unimed marah dan tidak dapat membantu, karena memberitakan kasus yang menimpa Maya ke media," jelas Solihan menirukan perkataan Chandra.

Dirinya berharap, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Republik Indonesia lebih daapt memperhatikan rakyat yang kurang mampu.

"Beginilah memang nasib orang yang kurang mampu, selalu dipersulit. Padahal anakku pernah berkata kalau lulus sekolah pingin melanjutkan kuliah ke Unimed. Namun kini harapan anakku sudah kandas," akunya.

Sementara itu, Humas Unimed M Surip ketika dikonfirmasi memebenarkan bahwa keringan uang kuliah calon mahasiswi Unimed itu ditolak. "Benar bang, keputusan pimpinan Unimed demikan," jelasnya.

Surip juga sempat melakukan intervensi bahawa Unimed akan membantu calon mahasiswa itu asalkan pemberitaan yang memuat kasus tersebut dapat dihilangkan.

"Kalu bisa pemberitaan itu dihilangkan bang, agar prosesnya mudah bang," pungkasnya. [ben]
 



 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas