post image
KOMENTAR
Peneliti BPTP Sumut Helmi mengatakan, selama ini para petani sangat terbatas pengetahuannya akan varietas yang cocok ditanam di lahannya. Hal ini menyebabkan petani menggunakan varietas-varietas unggul lama dan varietas lokal lainnya.

Padahal, lanjutnya, Badan Litbang Pertanian telah banyak menghasilkan varietas-varietas unggul baru yang dapat digunakan pada lahan sawah, namun penyebarannya dirasakan sangat lambat.

"Untuk itu diperlukan upaya percepatan diseminasi agar penyebarannya sampai ke pengguna," katanya kepada MedanBagus.Com, Senin (14/12).

Dijelaskannya, penggunaan varietas unggul yang cocok dan adaptif merupakan salah satu komponen teknologi yang nyata kontribusinya terhadap peningkatan produktifitas tanaman dan dapat dengan cepat diadopsi petani karena murah dan penggunaannya lebih praktis.

Hal ini, sambungnya, telah dilakukan pengkajian di Desa Cengkring Pekan, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Bahan yang digunakan 6 varietas unggul baru yaitu, inpari 3, inpari 10, inpari 14, inpari 15, inpari 16 dan mekongga.

"Hasil pengkajian menunjukkan bahwa, display varietas unggul baru padi, dapat memotivasi petani untuk menggunakan varietas unggul baru dalam usaha taninya," ungkapnya.

Dalam hal ini, katanya, penggunaan varietas unggul salah satu upaya dalam meningkatkan produktifitas. Kegiatan display varietas menambah pemahaman petani terhadap varietas unggul dan dapat memilih varietas yang adaptif untuk diusahakan di usaha taninya.

"Acara-acara atau kegiatan temu lapang merupakan suatu teknik diseminasi yang baik bagi pemegang kebijakan dan petani untuk dapat mengadopsi teknologi yang diterapkan dalam upaya peningkatan produktifitas," ujarnya.

Dari hasil penelitian, papar Helmi, ditemukan empat varietas yang mempunyai daya adaptasi dan potensi hasil tinggi,  yaitu inpari 3 dengan produksi 8,70 ton/ha, inpari 16 dengan produksi 8,50 ton/ha, inpari 15 dengan produksi 8,33 ton/ha dan mekongga dengan produksi 8,16 ton/ha.

"Dan ini merupakan suatu peluang pertumbuhan baru untuk pilihan bagi petani menggunakan varietas yang potensi hasil tinggi di lahannya," pungkasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi