
Pengrajin terompet kertas yang beralamat di Jalan Pelajar Timur Ujung Medan Uli Pratama menuturkan, setiap menjelang pergantian tahun dirinya selalu mendapatkan pesanan terompet kertas dari berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut). Bahkan, ia juga kebanjiran pesanan dari luar daerah seperti Aceh dan Pulau Jawa.
Dia mengaku, sering kewalahan dalam memenuhi pesanan terompet kertas tersebut. Lonjakan pesanan mencapai 30 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya memprediksi lonjakan ini bisa mencapai 100 persen, sepekan menjelang perayaan Tahun Baru 2016. Kalau sekarang masih banyak yang takut karena musim penghujan," ujar Uli, Senin (21/12).
Bisnis dadakan ini, lanjutnya, merupakan bisnis yang cukup menguntungkan, yang setiap tahunnya selalu diburu pelanggan.
Dalam sehari, kata Uli, dirinya mampu memproduksi sekitar 1.000 terompet kertas dengan bentuk, jenis bahan dan harga yang bervariasi. Kisaran harga yang ia jual cukup terjangkau, yakni mulai dari harga Rp 3.500 hingga Rp 75.000 per pcs.
"Kalau modelnya macam-macam, ada bentuk kepala naga, sepeda, beca, bunga dan yang standar bentuk kerucut, tergantung minat pemesan. Kalau pembuatannya, untuk kepala dan kerangka tidak begitu sulit, yang paling susah membuat bungkus terompetnya, karena harus disesuaikan dengan bentuk yang ingin kita buat," ujarnya yang dibantu pekerjanya Rospita Yeni ini. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA