
Demikian disampaikan pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia (UI), Irwansyah, dalam diskusi bertajuk "Menangkis Ancaman Proxy War" yang di gelar Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) di Cafe D’ Resto, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta (Minggu, 20/12).
"Semakin banyak jaringan yang dimiliki oleh individu atau institusi tersebut maka semakin banyak informasi yang dimilikinya sehingga mampu mempengaruhi pihak lain," ungkapnya.
Menurut Irwanysah, memahami esensi isu merupakan langkah awal mengantisipasi perang proxy. Terkait Indonesia yang telah meratifikasi konvensi internasional yang menguntungkan pihak asing, nampaknya perlu dilakukan sejumlah terobosan, dan keluar dari jebakan proxy.
"Kita harus berani melakukan pemutihan terhadap seluruh kesepakatan dan perjanjian internasional yang menguntungkan pihak asing dan kekuatan global," tegas Irwansyah. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA