post image
KOMENTAR
Plt Gubsu HT Erry Nuradi yang didampingi Bupati Deliserdang Ashari Tambunan turut menandatangani nota kesepakatan (MoU) yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan beberapa Kementerian Lembaga (KL) dan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota. MoU disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2).

Dari kerja sama ini maka langsung diluncurkan fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK). Kerjasama ditandai dengan penandatanganan oleh pihak-pihak terkait. Total ada 17 instansi yang terlibat.

Presiden Joko Widodo menyatakan kalau tanda tangan saja sudah banyak, yang terpenting saat ini adalah bagaimana pelaksanaannya."Saya akan kontrol sampai ke hal yang kecil-kecil karena saya harus memastikan yang ditandatangani berjalan. Tidak hanya tekan-teken saja," kata Jokowi.

Presiden menyebutkan Indonesia sudah masuk era kompetisi sejak Januari 2016 melalui MEA. "Mereka adalah kompetitor kita, kalau mereka bisa cepat, kita harus lebih cepat, kuncinya di daerah. BKPMD harus dirombak, perizinan harus cepat di seluruh daerah," katanya.

Begitu tidak masuk, lanjut Presiden, produk Indonesia akan dipajaki sehinga mahal dan tidak laku. "Ini bukan liberalisasi, ini keterbukaan. Mau tidak mau harus berubah kalau tak mau berubah ya tergilas. Semua berlomba menarik investasi, menarik arus modal masuk," tandasnya.

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan bahwa fasilitas KLIK memudahkan investor dalam menjalankan proyek, setelah memperoleh izin investasi baik dari Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat maupun daerah.

"Secara paralel, perusahaan mengurus izinmendiringkan bangunan (IMB), izin lingkungan (UKL/UPL dan Amdal) serta izin pelaksanaan lainnya. Izin pelaksanaan tersebut diselesaikan sebelum perusahaan melakukan produksi secara komersial," sebut Franky.

Ada 14 kawasan yang bisa dipergunakan untuk fasilitas KLIK yang terdapat di 9 kabupaten kota dengan lahan efektif 10.022 hektar dari total luasan lahan 17.154 hektar. Berikut rinciannya: Sumatera Utara meliputi kawasan industri Medan, Jawa Tengah meliputi kawasan industri Kendal, kawasan industri bukit Semarang baru, kawasan industri Wijayakusuma Semarang.

Lalu Jawa Timur, meliputi kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate, Sulawesi Selatan meliputi kawasan industri Bantaeng, Banten meliputi kawasan industri modern Cikande Industrial Estate, kawasan industri terpadu Wilmar, kawasan industri Krakatau Industrial Estate Cilegon, Jawa Barat meliputi kawasan industri Bekasi Fajar Industrial Estate, kawasan industri Delta Silicon 8,  kawasan industri Karawang Internasional Industrial City, kawasan industri Suryacipta City of Industry,  kawasan industri GT Tech Park.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi