post image
KOMENTAR
Menjadi ketua umum Partai Golkar bukanlah perkara mudah dan murah. Untuk bertarung di Munas, seorang calon ketua umum harus mengantongi ratusan miliar.

Mahalnya politik di Golkar sudah rahasia umum. Dalam munas-munas sebelumnya, seorang calon ketua umum disebut-sebut harus menghabiskan Rp 300 miliar. Uang tersebut diperlukan sebagai akomodasi dan transportasi para ketua DPD baik dari kota/kabupaten mapun provisi.

Politisi senior Golkar Zaenal Bintang tidak membantah dan tidak membenarkan kabar ini. Yang jelas, kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR ini, biaya untuk maju di Munas Golkar memang sangat mahal.

"Gede banget lah," kata Zainal, dilansir Kantor Berita Politik RMOL (grup medanbagus.com), Kamis malam (25/2).

Kata Zaenal, beradasarkan AD/ART, untuk mendapatkan tiket maju saja seorang calon harus mendapat rekomendasi dari 30 persen milik suara. Dengan jumlah pemilik suara di Munas sekitar 540 orang, berarti seorang calon harus dapat rekomendasi minimal 180 baik DPD kota/kabupaten, DPD provinsi, maupun ormas pendiri maupun yang didirikan di Golkar.

Untuk mendapatkan rekomendasi dari mereka, juga tidak murah.

"Jika benar kabar DPD di Sulawesi Utara diberi 10 ribu dolar Singapura, kalikan saja berapa yang dibutuhkan. Itu pun hanya uang muka. Pada saat Munasnya, ada lagi," bebernya.

Berdasarkan kurs hari ini, 1 dolar Singapura dihargai Rp 9.615. Berarti, uang muka untuk DPD mendekati Rp 100 juta. Jika dikali 180, berarti sekitar Rp 18 miliar.[rgu/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa