post image
KOMENTAR
MBC.  Masalah terbesar bangsa Indonesia adalah ketidaksejajaran ekonomi dan kesenjangan ekonomi. Padahal Indonesia adalah bukanlah negara miskin. Indonesia dibicarakan di dalam forum ekonomi dunia. Dunia pun melihat ekonomi Indonesia melesat cepat.

"Tapi kenapa di Indonesia, yang miskin makin miskin, yang kaya makin kaya. Kesenjangannya makin besar," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, di Jakarta, Selasa, (1/3).

Iqbal menegaskan, sebagai Presiden serikat buruh ia berkewajiban menyampaikan pandangan kaum pekerja, bahwa Indonesia masih mengalami ketimpangan sosial yang tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding rezim orde baru atau di zaman Presiden Soeharto.

"Negeri ini aneh, ketika ekonomi tumbuh begitu fantastik, ketimpangan sosial, kesenjangan kita malah sangat besar," sambungnya.

Ia mencontohkan, apartemen-apartemen banyak ditemukan di kota-kota besar yang ternyata hanya ditempati oleh kaum menengah ke atas atau middle keatas. Sementara kaum menengah ke bawah tidak sanggup dan menikmati fasilitas seperti apartemen.

Ia merujuk pada data yang dirilis ILO (International Labour Organization) bahwa upah buruh di Indonesia masih kalah jauh dibanding negara-negara ASEAN. Dengan Malaysia misalnya, upah di negara tetangga ini lebih besar lima kali lipat dibanding upah pekerja di Indonesia.

"Saya tidak alergi dengan pemilik modal, dengan orang kaya, tapi saya menegaskan, ketika pengusaha hadir, mencari keuntungan besar-besarnya, kesejahteraan buruh juga harus ditingkatkan. Makanya kita selalu  meminta kenaikan buruh setiap tahunnya," tukas Iqbal. [hta/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi