post image
KOMENTAR
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya akan mengawal pemanfaatan konverter kit BBM ke gas oleh nelayan.

Hal ini menjadi salah satu fokus kementerian yang dipimpin oleh Rizal Ramli, karena konverter kit BBM ke gas sangat bermanfaat bagi nelayan. Terbukti di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan

Barat. Nelayan di sini sehari-hari menggunakan tabung gas LPG melintasi Sungai Jeruji, Sungai Itik, hingga ke Sungai Kakap yang merupakan pertemuan aliran sungai menuju Laut Kakap.

Secara khusus, Deputi II Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Agung Kuswandono melihat langsung penggunakan konverter kit yang konon sangat menguntungkan bagi nelayan. Para nelayan

setidaknya bisa menghemat ongkos mencari ikan hingga 40 persen, apalagi emisi gas lebih ramah lingkungan dibandingkan solar atau bensin.

Penggunaan konverter kit BBM ke gas bagi perahu nelayan secara umum persis seperti konsep di mobil yang sudah mulai bermunculan. Terlebih konverter karya Amin Ben itu juga sudah

memiliki sertifikat SNI.

Satu tabung gas 3 kilogram setara dengan nelayan melaut menghabiskan 12 liter bensin. Konverter kit ini juga sudah memiliki pabrik sendiri dan sedang menanti pemerintah agar bisa

terdistribusikan ke seluruh nelayan di Indonesia.

"Kementerian kita dengan KKP mendukung penuh, agar konverter kit karya anak bangsa ini tidak tersaingi oleh barang impor. Sudah di SNI-kan, tapi karena akan masuk pasar, kita harus

kawal," ujar Agung di Kubu Raya, Kalimantan, Kamis (12/5).

Agung berpendapat, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menolak konverter kit karena ini sangat menunjang program alih BBM menuju gas yang ramah lingkungan dan lebih ekonomis.

"Satu tabung gas, bisa bertahan 2-3 hari untuk nelayan. Sebelum berangkat mereka sudah bisa saving 70 ribu rupiah, dibandingkan menggunakan bensin atau solar," kata Agung lagi.

Apalagi, lanjut Agung, Kemenko Maritim dan Sumber Daya bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah kompak untuk mengawal konverter kit bagi nelayan ini. Hanya saja masih perlu

koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian ESDM agar ketersediaan gas bagi nelayan bisa disiapkan.

"Selama ini masih menggunakan elpiji rumah tangga, jadi nanti kita dorong agar tidak rebutan dengan elpigi rumah tangga lagi, harus ada gas khusus buat nelayan," pungkasnya.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi