post image
KOMENTAR
Pasca terbakarnya pasar Tavip Binjai pada Minggu (8/5), malam, sebanyak 96 kios yang berukuran 2,5m x 2,4 M, dibangun oleh Dinas Pasar di Terminal Abadi Binjai pada Selasa (17/5).

Anggota DPRD Binjai yang terdiri dari Dr Eddy Syahputra sitepu, Jonita Agina Bangun, Irhamsyah putra Pohan, mengunjungi para pedagang untuk melihat keadaan mereka.

Dalam kunjungannya, Dr Eddy Syahputra Sitepu, anggota DPRD Binjai yang berasal dari Partai Nasdem, merasa kecewa dengan Pemerintah kota Binjai yang terkesan tidak memperhatikan para pedagang yang kiosnya terbakar di pasar Tavip.

"Disaat para pedagang pasar Tavip kehilangan harta benda, kehilangan pekerjaan, Pemerintah Kota Binjai malah uforia, bernyanyi, berjoget, mendatangkan artis ibukota, hanya kami yang mengerti keluhan warga dan pedagang, aspirasi dari para pedagang sudah kita tampung dan secepatnya kita akan mengadakan rapat guna mencari jalan keluar bagi pedagang", tukas Dr Eddy.

Sementara itu, anggota DPRD yang lainnya yang ikut dalam kunjungan tersebut, Jonita Agina Bangun, anggota DPRD dari Partai Hanura, juga mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemerintah kota Binjai.

"Kami datang kemari karena banyak warga kami yang kehilangan harta benda dan pekerjaan, pedagang mohon di data, jangan sampai kios yang di bangun di tempati oleh orang lain, sampaikan saja keluhan bapak dan ibu kepada kami secara santun dan jangan anarkis", tuturnya.

"Dalam waktu dekat kita akan memanggil dinas terkait, kalau bisa besok pun akan kami datangkan", sambung Jonita di tengah kerumunan para pedagang.

Sementara itu, sejumlah pedagang yang menyambut kedatangan para wakil rakyat, menaruh harapan besar dan memberikan jalan keluar kepada mereka.

Salah satunya adalah Dewi Teger, dia merasa kecewa dengan Pemerintah Kota Binjai dan berharap dari wakil rakyat yang telah mereka pilih bisa membantu jalan keluarnya.

"Gimana Pemerintah Kota Binjai, disaat warganya tertimpa musibah, walikota beserta Kepala Dinas malah pergi umroh, seperti ada Pembiaran kepada kami agar kami menderita", pungkasnya.

Para pedagang tidak setuju dengan di bangunnya kios di Terminal Abadi tersebut disebabkan tergenang air apabila hujan dan tidak ada pembelinya.

"Dulu sudah pernah didirikan kios di tempat ini, tapi tidak laku karena pembeli merasa jauh untuk mendatangi tempat ini, apalagi kalau hujan, pasti banjir, macet, pokoknya kami gak setuju kalau di pindahkan ke sini", ungkap Ida, salah satu pedagang tahu yang kiosnya ikut terbakar. [hta]








Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas