post image
KOMENTAR
Ide-ide tak akan menjadi nyata jika terlalu banyak pertimbangan. Setiap gagasan akan berbuah hasil jika dilaksanakan penuh keyakinan.

"Jangan takut berbuat. Jangan langsung berpikir ini-itu dulu. Kalau ide yang kita kerjakan untuk kepentingan banyak orang, yakin saja. Pasti akan berhasil," kata Ketua DPC Pospera Medan F Andreas Art saat orasi di acara Orasi dan Konsolidasi Pospera Medan, di Penang Corner Medan, Kamis (2/6) malam.

Tantangan paling besar bukanlah modal atau fasilitas. Tantangan terbesar adalah kemauan untuk melaksanakan.

Banyak hal sederhana yang bisa dilakukan kader di Medan, yang bermanfaat langsung bagi masyarakat dan pembangunan Medan. Dicontohkanya, PAC Pospera Medan Maimun menggagas jajanan malam di Jalan Badur. Gagasan ini, mengubah Jalan Badur yang gelap dan berpotensi menjadi tempat tindak pidana, menjadi lokasi yang memberi peluang ekonomi.

Komunikasi DPC Pospera Medan Labuhan dengan pihak kecamatan berbuah manis. Pospera diberi kepercayaan mengelola taman di kawasan simpang aloha - Jalan Yos Sudarso, sehingga menjadi produktif.

Disampaikanya juga gagasan-gagasan lain yang kini sudah berjalan dan sebagian dalam proses pembentukan, seperti unit bantuan hukum, unit pendidikan, SARguna, unit pengelolaan sampah dan lainya.

Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution dalam orasinya meminta kader Pospera Medan turut menularkan visi dan misi Medan Rumah Kita. Dia mencontohkan sikap sederhana yang dapat membantu pembangunan Medan.

"Sederhana sekali, jangan buang sampah di selokan. Kenapa?. Sampah menyumbat arus air. Kemudian, anggaran kita pun jadinya terserap lagi hanya untuk drainase. Padahal bisa bermanfaat untuk pembangunan di sektor yang lain," katanya.

Diiringi musik nan sayup, Akhyar pun menyampaikan pesan-pesan agar semangat gotong royong harus hidup di masyarakat. Gotong royong merupakan implementasi Pancasila yang berbudaya.

Direktur Pemasaran PT Bank Sumut Ester Junita Ginting dalam orasinya menyampaikan berbagai peluang mengenai pembangunan ekonomi masyarakat. Pospera harus berperan dalam pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya ekonomi orang-orang Medan. Dia memfokuskan peran perempuan dalam pembangunan ekonomi.

"Perempuan adalah penopang ekonomi keluarga dan aset dlam pembangunan bangsa," kata Ester dalam orasinya.

Mayoritas perempuan di daerah pinggiran, pesisir, pedesaan berupaya mengais hidup di bidang informal. Sulit membangun dan mengembangkan usaha karena minimnya pengetahuan perbankan atau permodalan.

Dia mengatakan, progran pinjaman tanpa agunan dalam program Perempuan Mandiri dan Suri Teladan (Permaisuri) oleh PT Bank Sumut menjadi solusi pembangunan ekonomi masyarakat oleh kalangan perempuan.

Dalam acara itu, Pembina DPD Pospera Sumut Nikodemus Sitanggang dan Ketua DPD Pospera Sumut Liston Hutajulu turut berorasi menyampaikan semangat gerakan Pospera untuk membangun masyarakat dan berani melawan penindasan.

Sementara, ratusan kader Pospera Medan semangat meskipun hujan deras mengguyur Medan sejak sore hingga acara berakhir. Lagu berjudul darah juang dan kepalan tangan kiri sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan menguatkan aura reformasi 1998.

Puisi dibawakan penyair Medan Teja Purnama, cerita lucu yang disajikan comedyan Reza dan lagu-lagu balada mengiringi acara, membuat acara singkat, meskipun berlangsung lebih dua jam.[rgu]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa