post image
KOMENTAR
MBC. Pemerintah dituntut lebih kreatif,  sehingga tidak seperti keledai bodoh yang jatuh kedua kalinya pada lubang yang sama, saat menghadapi musim mudik jelang Hari Raya Idul Fitri yang sudah di ambang pintu.

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan mengatakan,  seharusnya saat ini seluruh instansi yang terkait dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan sudah menyiapkan program sebagai upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang potensi muncul di lapangan.
 
"Setiap tahun, permasalahan utama pada musim mudik adalah soal kelancaran dan keselamatan, baik pengguna jalan raya, transportasi laut maupun udara," katanya.

Edison mengingatkan, musim mudik bukan peristiwa yang mendadak atau tiba-tiba turun langit tetapi sudah terjadwal dan setiap tahun akan terjadi. Sehingga, pemerintah cukup waktu mempersiapkan segala sesuatu untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran (kamseltibcar) lalu intas pada musim mudik. Termasuk rencana yang akan dilakukan sebagai solusi, ketika permasalahan muncul dilapangan.

"Sangat tidak elok, kalau setiap musim mudik, kita mengalami permasalahan yang sama," ujar Edison dalam rilisnya, Senin (6/6).

ITW, kata Edison, menyarankan guna mewujudkan kamseltibcar pada musim mudik 2016 mendatang, sejak dini pemerintah sudah harus memastikan kondisi jalan dan kesiapan rambu lalu lintas di seluruh ruas jalan atau jalur  yang akan dilalui pemudik. Kemudian, sepuluh hari menjelang musim mudik, tidak lagi ada aktivitas di sekitar ruas jalan yang potensi mengganggu kelancaran, meskipun dengan alasan perbaikan jalan.

Selanjutnya, seluruh ruas jalan di daerah yang dilalui pemudik harus tidak boleh digunakan untuk aktivitas masyarakat, termasuk pasar. Setiap daerah yang dilalui pemudik hendaknya melakukan rekaysa lalu lintas agar angkutan kota (angkot) tidak melintas di ruas jalan utama yang digunakan pemudik.

Sementara untuk ruas jalan tol, Edison menambahkan, pemerintah dan pengelola jalan tol sejak dini sudah mengimbau agar pemudik yang menggunakan kendaraan yang tidak mampu melaju dengan kecepatan 80 km per jam sebaiknya tidak masuk ruas jalan tol. Kemudian setiap pengendara yang melintas di jalan tol sudah lebih dulu menyiapkan uang pas untuk pembayaran di pintu masuk dan keluar.

Kepada petugas, Edison mengingatkan, untuk mengendalikan jumlah kendaraan yang istirahat di rest area agar tidak sampai mengganggu kendaraan yang sedang melaju. Pengelola jalan tol harus memperbanyak sarana informasi untuk update informasi kondisi ruas jalan tol.

Pemerintah juga harus lebih awal mengingatkan pemudik untuk memastikan kondisi kendaraan yang digunakan. Serta menambah jumlah petugas di pintu masuk dan keluar tol.

Selain menambah jumlah petugas di ruas jalan, Polri sebaiknya sudah harus memulai  kampanye untuk menggelorakan pentingnya ketertiban dan keselamatan lalu lintas.[hta/rmol]


 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas