post image
KOMENTAR
Fokus utama Kapolri baru, Tito Karnivan untuk mengganyang Terorisme di Indonesia tentunya berkaitan erat dengan Densus 88 Anti Teror selaku pelaksana operasional.

Di balik tingginya intensitas terorisme di berbagai belahan negara seperti yang terjadi di Paris, Peranciss beberapa waktu lulu membuat Densus 88 Anti Teror akan tetap dipertahankan. Walaupun berdasarkan pengalaman di masa yang lalu, Densus 88 Anti Teror mendapatkan kritik tajam dari masyarakat karena melakukan kesalahan prosedur dan salah saasarn saat beroperasi.

Seorang akademisi politik Universitas Sumatera Utara, Fernanda Putra mengatakan, posisi Densus 88 Anti Teror tetap akan dipertahankan.

"Saya rasa Densus 88 akan terus bertahan, apalagi isu terorisme berjalan secara global. Oleh karena itu, Densus 88 memiliki alasan untuk dipertahankan," katanya melalui telepon selular kepada MedanBagus.com, Senin (18/7).

Dengan dipertahankannya posisi Densus 88 Anti Teror, Kapolri Tito harus melakukan evaluasi dan perbaikan yang mendalam. Tito diharapkan mampu menjadikan Densus 88 Anti Teror bekerja lebih profesional, seperti yang dijelaskan oleh Fernanda Putra.

"Tito harus dapat menjadikan Densus 88 Anti Teror bekerja secara profesional. Dalam melaksanakan operasi, Densus 88 Anti Teror juga harus membuat prosedur secara jelas dan matang agar tidak terjadi kesalahan seperti salah sasaran atau terduga mati di lapangan," jelasnya.

Begitu juga dengan hal yang bersifat non teknis seperti anggaran atau pembiayaan yang diberikan kepada Densus 88 Anti Teror. Fernanda mengatakan perlu adanya sebuah transparansi alokasi anggaran Densus 88 Anti Teror.

"Untuk pembiayaan juga harus transparan, dari mana duit datang dan kemana duit keluar. Kita sebagai masyarakat juga harus terus mengawasi kinerja Densus 88 Anti Teror," tukasnya.[sfj]


Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa