post image
KOMENTAR
Tanjung Pura, sebuah kota yang berada di Kabupaten Langkat adalah salah satu kota tua yang memiliki banyak sejarah, khususnya Kesultanan Langkat.

Sayangnya, kota Tanjung pura kini seperti terlupakan, meski bekas kejayaan Kesultanan Langkat masih bisa dilihat hari ini.

Hari ini kisah kejayaan Kota Tanjung Pura tinggal kenangan. Apalagi aset dan artefak peninggalan kejayaan yang pernah dibangun Sultan Langkat ini berangsur punah keberadaannya dan kalau pun ada kondisinya sangat memprihatinkan.

Ironisnya lagi, peninggalan yang seharusnya dapat dilestarikan untuk menarik minat wisatawan dari luar daerah, malah di telantarkan.

Sampai saat ini beberapa aset peninggalan kesultanan masih dapat di jumpai di Kelurahan Pekan Tanjung pura, Kabupaten Langkat, seperti kolam pemandian keluarga dan putri sultan, yang panjangnya sekitar 50 meter, dan lebar 50 meter, tetapi kondisi kolam tersebut terlihat semak di enuhi rumput dan pepohonan pisang, bahkan batu pagar kolam terlihat runtuh.

Begitu juga dengan sekolah Jamaiyah, salah satu sekolah peninggalan kesultanan yang masih kokoh, yang konon katanya wakil Presiden ketiga, Adam Malik, sempat menimba ilmu di sekolah tersebut, juga dalam kondisi  cukup memprihatinkan.

Begitu juga dengan omplek pesanggrahan rumah sultan yang kondisinya cukup memprihatinkan, meski keberadaan rumah tersebut masih dapat kita lihat berdiri dengan arsitek bangunan tempo dulu dan dengan cat yang kusam dan semen terkelupas.

Sama halnya dengan tempat tinggal pahlawan nasional Tengku Amir Hamzah, sampai saat ini kita tidak dapat melihat tempat tinggalnya semasa kecil, yang ada hanyalah cerita belaka.

Satu-satunya bangunan peninggalan dari masa keemasan kesultanan Langkat yang masih tersisa dan masih berdiri kokoh di jalan lintas Sumatra, adalah mesjid kebanggaan warga Langkat, yaitu mesjid Azizi.

Mesjid Azizi merupakan mesjid bersejarah, bangunan arsitekturnya masih terlihat luar biasa hingga saat ini, meskipun catnya terlihat kusam, namun Mesjid ini menandakan bahwa kesultanan yang besar pernah berdiri di kota Tanjung pura, dan disini lah asal mulanya kota dan nama Langkat lahir.

Kenapa kota ini seperti di lupakan? Meski banyak cerita terlahir dari kota ini.

Sampai saat sekarang ini tidak satupun peninggalan yang berharga tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten Langkat.

Menurut Rina, salah satu mahasiswa yang menimba ilmu di perguruan tinggi Jamaiyah, dirinya pernah mendengar wakil Presiden ketiga sekolah di tempat tersebut.

"Kami pernah mendengar kalau bapak Adam Malik (wakil Presiden ketiga) pernah sekolah di sini, tapi kenapa sekolah ini dari dulu terkesan jalan di tempat," bebernya.

Hal yang nyaris sama juga disampaikan salah seorang keturunan sultan Langkat, Tengku Yan Nuzar Yahya Mahmud. Tengku Yan mengatakan bahwa seolah-olah sejarah Langkat mau dikaburkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

"Prihal sejarah yang ada di Langkat, khususnya yang ada di Tanjung Pura, cerita sejarahnya terkesan seperti mau dikaburkan oleh oknum oknum tidak bertanggung jawab," demikian. [hta]


Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya