post image
KOMENTAR
Buaya adalah binatang reptil yang sangat ganas dan banyak di takuti masyarakat. Apa saja bisa di mangsanya, termasuk manusia.

Tetapi di kota binjai, tepatnya di jalan A.R.Hakim. Kelurahan nangka, Binjai Utara, seorang warga bernama Firman alias Haris (35), sudah memelihara seekor buaya sejak tahun 2003 yang lalu.

Terletak di belakang rumahnya, tepatnya di Kolam yang di semen, dengan memakai pagar besi. Buaya rawa yang oleh pemiliknya di beri nama Budi, setiap harinya di beri makan bangkai ayam ataupun bangkai bebek.

"Setiap hari ada yang mengantarkan makan untuk buaya, biasanya bangkai ayam atau bangkai bebek. Itupun kami harus membayar sepuluh ribu atau dua puluh ribu setiap harinya," ungkap Firman.

Menurut pengakuan sang pemilik buaya, awalnya dirinya mempunyai sepasang buaya yang di beri kawannya dari lubuk pakam. Namun tidak lama dipelihara, seekor buaya betina mati.

"Pada tahun 2003 saya diberi oleh kawan saya, awalnya sepasang, tapi tidak kemudian yang betina mati," kata firman.

Buaya rawa yang awalnya hanya panjang sekira 1 meter, kini panjangnya sudah mencapai 4 meter.

"Ini berbahaya, untuk itu setiap orang yang mau melihat, di larang terlalu dekat dengan kandang buaya, dan di kandang buaya pun sudah di tulis himbauan dilarang mendekati kolam buaya," harap Firman.

Lanjut firman, dirinya tidak keberatan Seandainya ada orang lain yang mau memelihara buaya tersebut.

"SilahkAn kalau ada yang bersedia memeliharanya, tetapi saya berharap adalah uang gantinya. Karena saya sudah lama memeliharanya, apalagi saya buat kolam ini dengan biaya sendiri," ungkap Firman.

Saat ditanya, apakah ada warga yang pernah di gigit oleh Budi sang buaya. Firman menjelaskan, tidak pernah ada.

"Ini karena sudah ukuran besar, jadi kita takut untuk memeliharanya. karena di takutkan ada anak anak yang masuk, di tambah lagi biaya pemeliharaannya cukup besar, dua ekor ayam atau bebek setiap harinya untuk biaya makannya, jadi berat juga kita untuk biayanya," sambungnya.

"Sebelumnya sudah pernah di tawar oleh orang perternakan buaya asam kumbang, cuma dia mau bayar upah nangkapnya aja, ya kalau kami maunya bayarnya sepantasnya," demikian.[rgu]

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Sebelumnya

Virus Corona Menjadi Alasan Deretan Pasangan Artis Ini Tunda Pernikahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam