post image
KOMENTAR
Pembangkit listrik apung (marine vessel machine) dari Turki dipastikan tidak akan tiba di Belawan sesuai jadwal yakni Desember 2016. Hal ini disampaikan Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu kepada wartawan di Medan, Kamis (24/11).

Ia mengatakan informasi tersebut disampaikan langsung oleh Direktur PLN dalam reses DPR RI beberapa hari lalu.

"Sudah dipastikan genset apung berkapasitas 470 W tersebut baru akan tiba tahun depan," katanya.

Masih kata Gus, keterlambatan genset tersebut sebenarnya tidak akan menjadi masalah seandainya seluruh mesin pembangkit milik PLN beroperasi normal.       Pembangkit apung yang disewa PLN selama lima tahun tersebut, dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik karena terjadinya defisit dimana pembangkit tersebut bisa memasok listrik selama lima tahun tanpa henti karena mempunyai turbin di atas 10 unit dan hanya memasok sekitar 80 persen dari kapasitas terpasang.

Pembangkit mesin dari Turki bisa beroperasi dengan dua bahan bakar yaitu heavy fuel oil dan gas dengan titik interkoneksi di tegangan tinggi 70KV/150 KV. Gus mengatakan dengan tibanya kapal tersebut menjadi tambahan cadangan pembangkitan listrik Sumut.

Dia mengatakan komitmen mereka di Komisi VII untuk terus mempercepat pemenuhan kebutuhan listrik di masyarakat dan mendesak PLN menghentikan pemadaman bergilir.

"Ada banyak solusi yang bisa dilakukan. Termasuk dengan menyewa mesin pembangkit atau melakukan interkoneksi," ungkapnya

Dengan cara begitu diharapkan pemadaman yang terjadi di banyak daerah akan segera berkurang, jelasnya. Apalagi dengan target pemerintah membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt, menurutnya, akan sulit terealisasi.

"Saya ragu ya dengan pemenuhan target. Apalagi kalau targetnya sampai 2019. Sekarang sudah berapa pembangkit yang dibangun? Padahal periode pemerintahan sudah memasuki tahun kedua. Berapa persen dari 35 ribu itu yang sudah dibangun," jelasnya.

Gus Irawan yang juga ketua DPD Gerindra Sumut malah melihat pembangunan pembangkit listrik yang skala kecil. "Coba kita lihat mesin pembangkit yang dibangun di beberapa daerah skalanya kecil. Hanya pembangkit kapasitas 110 megawatt misalnya yang resmikan presiden. Kalau pembangkitnya sebesar itu sampai berapa tahun kita bisa mengejar target 35.000 megawatt," tuturnya.

Atas kondisi tersebutlah dia tak begitu yakin target bisa tercapai. "Kecuali pemerintah mendatangkan lebih banyak genset berkapasitas besar dan membangun pembangkit listrik dalam negeri dengan skala yang lebih besar. Kemungkinannya untuk tercapai tentu lebih besar," demikian Gus Irawan Pasaribu.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi