post image
KOMENTAR

Rombongan Familiarization (Fam) Trip asal Maroko menjelajahi destinasi wisata di Sumatera Utara.Rombongan telah tiba sehari di Rest Area Geopark Kaldera Toba Tele, yang berada persis di samping Menara Pandang Tele, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sabtu (2/11).

Seperti dilansir RMOLSumut. Rombongan tersebut mencicipi makanan khas Sumatera Utara yaitu Arsik ikan mas, nila goreng, daun ubi tumbuk, dan sambal andaliman. Yang dijamu langsung oleh Pemkab Samosir melalui Dinas pariwisata. Sambil menikmati keindahan kaldera Sumatra Utara rombongan tersebut berjoget bersama wisatawan lokal menikmati pengalaman baru dan mereka bersenang-senang di Rest Area Tele.

Fatima Zahra Imzouarh, salah satu tour operator Maroko memberikan komentar bahwa perbedaan yang paling mendasar antara masakan Indonesia dan Maroko adalah tingkat kepedasan.

“Makanan kita tidak terlalu pedas, tapi saya yakin kebanyakan orang Maroko akan suka dengan ikan (arsik) yang saya cicipi hari ini. Bumbu-bumbunya terasa sangat kuat. Menarik sekali menikmati santapan yang sangat berbeda dengan negara saya,” katanya berkomentar.

Tariq Benhadda, seorang jurnalis media daring di Maroko juga sepakat bahwa bumbu atau rempah dengan cita rasa kuat menjadikan kuliner Indonesia sangat bervariasi. “Beruntung, hari ini kami bisa menikmati beberapa dari variasi kuliner Indonesia, yaitu khas Sumut. Ada andaliman dan arsik, sedikit pedas tapi lezat,” pujinya.

Setelah santap makan siang rombongan Familiarization bergabung dengan rombongan wisatawan lokal berkaraouke dan berjoget bersama dilapangan terbuka sekitar menara pandang tele. Sontak menjadi perhatian khusus.

Danau Toba memang menawarkan keindahan yang berbeda-beda dari berbagai sudut. Rombongan tersebut melanjutkan perjalanan menjelajah Negeri Indah Kepingan Surga berlanjut ke Kampung Ulos Hutaraja, serta ke Kampung Huta Siallagan.Rombongan langsung didampingi oleh Sekretaris Pertama KBRI di Rabat Hanung Nugraha, Sekretaris Ketiga KBRI di Rabat Erna Sugih Priatin, dan Staf KBRI di Rabat Nisrine Znaidi. Kemudian, mewakili Biro Otonomi Daerah dan Kerja Sama Setdaprov Sumut, mewakili Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, dan mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.
 
Diketahui rombongan Fam Trip Maroko merupakan 10 delegasi Maroko yang terdiri dari tour operator dan media. Didatangkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Maroko dan Republik Islam Mauritania bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, pengalaman dan perjalanan mereka nantinya akan dipublikasikan dan disebarluas sebagai bentuk promosi di Maroko. [dar]

KOMENTAR ANDA