post image
KOMENTAR
Penyaluran beras miskin (Raskin) bisa menjaga stabilitas harga beras di pasaran yang saat ini sedang tinggi.

Hal ini dikatakan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, saat memantau penyaluran Raskin di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin (Jumat, 27/2/2015).

Dalam pantauan Kemensos di lapangan, Raskin yang didistribusikan bisa berdampak terhadap penurunan harga beras sebesar 50 hingga 60 persen. Dari catatan Perum Bulog, Kota Bekasi menempati wilayah terbaik dalam pendistribusian Raskin se-Jawa Barat.  Namun masih dibutuhkan pembaruan data terkait Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang menerima Raskin agar bisa merata, tepat jumlah, serta tepat sasaran.

Mensos mengimbau para kepala daerah agar segera menyerahkan Surat Perintah Alokasi (SPA) Raskin di wilayah masing-masing agar pembagian Raskin pada Maret bisa dilakukan di awal bulan.

Dia terangkan bahwa para penerima Raskin merupakan penerima perlindungan sosial yang berjumlah 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) berdasarkan data BPS 2011. Ditargetkan pada April ini, Kemensos segera melakukan verifikasi dan validasi data bersama Badan Pusat Statistik (BPS)

"Kami berharapa dalam tiga bulan mendatang, verifikasi dan validasi data bisa segera selesai," ujarnya.

Mensos juga menjelaskan bahwa pemerintah menganggarkan dana Rp 18,8 triliun untuk 15,5 juta RTS. Sehingga setiap Kepala Keluarga (KK) bisa mendapat 15 kilogram Raskin per bulan.

Sementara ini, stok beras di gudang Bulog sebanyak 1,4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan beras per bulan 230 ton. Sedangkan kebutuhan beras dalam setahun adalah 2,7 juta ton.

"Saat ini, stok beras di Bulog cukup hingga Mei mendatang," ujarnya.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi