post image
KOMENTAR
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina yang juga founder Lembaga Survei KedaiKOPI ( Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) mengaku tidak terkejut bila nama Teguh Santosa dan Marco Kusumawijaya masuk dalam lingkaran PDI Perjuangan untuk ajang pilgub DKI Jakarta 2017 nanti.

Menurut Hendri, kendati Teguh dan Marco secara tingkat popularitas masih rendah, namun berdasarkan survei KedaiKOPI tingkat akseptabilitas keduanya cukup tinggi.

"Akseptabilitas Teguh sekitar 47 persen dan Marco hampir 38 persen," kata Hendri.

Namun Hendri ragu bila nama ini akan diteruskan sebagai cagub.

"Saya rasa lebih tepat bila nama-nama seperti Teguh dan Marco disandingkan dengan Djarot untuk berkompetisi mengisi posisi Cawagub. Djarot, Teguh dan Marco bisa mengisi kekosongan dan kekurangan dari Cagubnya," jelas Hendri.

Teguh dan Marco memang dekat dengan akar rumput, namun kekuatan elektabilitasnya masih di bawah calon lain seperti Buwas dan Sjafrie.

"Jadi saya rasa PDIP akan mempertimbangkan nama ini untuk cawagub bersama Djarot," imbuhnya.

Hendri menambahkan, PDIP memiliki dua kekuatan yang saat ini belum dimiliki parpol lain yang membuat mereka agak mudah menentukan pilihan. Pertama, kader PDIP yang disiapkan untuk jadi pemimpin daerah berlimpah. Dan kedua, menurut Survei KedaiKOPI loyalitas pendukung PDIP di Jakarta di atas 70 persen. Hal ini membuat cagub PDIP punya tabungan suara.

"Makanya, Ahok masih berharap dari PDIP, dibanding loyalitas simpatisan partai yang dukung dia sekarang (Golkar, Nasdem, Hanura), loyalitas simpatisan PDIP jauh lebih tinggi. Jadi wajar sebelum dapat dukungan PDIP, Ahok masih deg-degan. Mudah-mudahan ada kejutan di Pilgub Jakarta," tutup Hendri.[rgu/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa