post image
KOMENTAR
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, sambil membawa boneka orang-orangan sawah dan bakul berisi hasil pertanian berkaitan dengan peringatan hari Agraria dan Pertanian, Senin.

"Orang-orang sawah dan bakul berisi ubi ini merupakan simbol dari para petani kita yang hingga saat ini nasibnya selalu memprihatinkan," kata Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Tandri Arrizasyifah, disela-sela aksinya.

Tandri menuturkan, melalui aksi tersebut dirinya dan puluhan mahasiswa lainnya ingin kembali mengingatkan masyarakat dan pemerintah bahwa hingga saat ini masih banyak permasalahan agraria dan pertanian yang belum terselesaikan.

"Kita di sini ingin menggugah hati masyarakat dan pemerintah bahwa ada segudang permasalahan tentang agraria dan pertanian," kata dia.

Salah satu permasalahan agraria dan pertanian yang dihadapi, kata Tandri ialah tentang peraturan pemerintah (PP) yang berkenaan dengan reformasi agraria.

"PP ini dijanjikan oleh pemerintah sejak tahun 2007 tapi sudah hampir lima tahun berlalu, pemerintah belum juga mensahkannya," ujarnya.

Pihaknya mengaku heran PP yang berkenaan dengan reformasi birokrasi agraria tersebut dinilainya akan membantu para petani dan menyelesaikan permasalahan agraria serta pertanian.

"Reformasi agraria harus berarti pembaruan agraria yang menyumbang pada upaya mengatasi kemiskinan atau mensejahterakan mereka yang kurang beruntung di pedesaan," katanya.

Ia menuturkan, mengapa pemerintah bisa memberikan izin kepada 41 juta hektare tanah hutan kepada 600 perusahaan dan 9,4 juta hektare kepada 600 perusahaan perkebunan sawit.

"Namum yang jadi pertanyaan lainnya, mengapa petani penggarap tidak diberikan akses yang memadai," katanya. [ant/hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi