post image
KOMENTAR
Dukungan masyarakat agar Komisi Pemberantasan Korupsi menuntaskan kasus proyek pengadaan simulator SIM terus mengalir.

Dukungan semakin gencar disuarakan setelah salah satu penyidik yang menangani kasus itu, Kompol Novel Baswedan, pada Jumat malam kemarin, akan dijemput paksa oleh aparat Kepolisian.

Tapi diingatkan, gencarnya dukungan itu tak membuat KPK terlena. "Yang paling utama adalah mengingatkan agar KPK tidak larut dalam hal dukung-mendukung ini," ujar Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, kepada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 7/10).

Meski begitu, Ray menyarankan KPK mengelola dengan positif dukungan masyarakat luas itu untuk mengungkap kasus penyelewengan dana simulator Polri setuntas-tuntasnya.  "Yakni, mencari kemungkinan pelaku lain. Baik ke samping ataupun ke atas sekalipun," demikian Ray.

Karena, bila melihat besarnya dana yang diselewengkan dan kerasnya 'perlawanan' polisi, diduga  kasus proyek senilai Rp198,6 itu tak hanya melibatkan Djoko Susilo. "Nampaknya ada yang ditutup-tutupi. Mudah-mudahan polemik ini tidak sampai menutupi kasus atau pelaku besarnya," papar Ray.

Oleh karena itu, pihanya mendorong KPK segera dan secepat mungkin menyidik kemungkinan adanya pelaku lain. [rmol/hta]

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa